Negeri Besar RWK,-Terjadinya kelangkaan Pupuk bersubsidi Jenis Urea dan Phonska dipasaran pada musim tanam membuat sejumlaha petani Alami kebingungan.
Menanggapi keluhan petani terkait kelangkaan pupuk bersubsudi tersebut ketua DPP LSM EMPATI Meminta Pemkab Waykanan melakukan pengawasan Pupuk Bersubsidi lebih ketat. Sebab, Baharuzaman, SH, Menengarai adanya Broker yang dengan sengaja memainkan keberadaan pupuk utamanya yang bersubsidi. Kamis 11/11
Baharuzaman, SH menjelaskan bahwasanya pengawasan pupuk bersubsisdi diwaykanan wajib dilaksanakan mulai dari perencanaan, pengelolaan, sampai pengadaan. Pengawasan pada tiga faktor tersebut menurutnya perlu dilakukan secara maksimal. Sehinga, kebutuhan kuota Pupuk bersubsidi diwaykanan dapat memenuhi kebutuhan seluruh petani sesuia dengan lahan yang ada.
Baharuzaman sangat optimis, dengan adanya pengawasan yang ketat, akan mampu untuk mempersempit ruang gerak pengusaha/Broker untuk melukan penimbunan, “Maka saya katakan, pengawasan ini sangatlah penting peranannya.” terangnya
Dia mengatakan bukan tanpa alasa jika dirinya menenggarai adanya broker permainan pupuk Bersubsidi tersebut. Sebab, keluhan ini didapat dari kelangkaan petani tingkat bawah, bermula dari keadaan sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi, itu dibarengi dengan adanya isu mafia pupuk yang ”beramin ‘terhadap peredaran pupuk dipasaran. Khususnya pupuk bersubsidi.
“Dengan adanya para broker pupuk subsudi, Saya meminta pemda khususnya bagian pengawas pupuk subsidi dan pestisida dengan melakukan pengawasan dengan baik.”ujarnya
Saya berharap untuk peredaran pupuk subsidi diwayakanan bisa sesuai dengan e RDKK, jadi kalau ada penimbunan atas pupuk subsidi ini oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab akan cepat diketahui. RWK/JS