RADARWAYKANAN.COM– 86 Kampung di Kabupaten Way Kanan, Lampung telah digantikan Penjabat Kepala Kampung yang notabene dimayoritasi ASN Pemerintah Kabupaten Way Kanan. Masyarakat berharap pergantian jabatan tersebut tidak mengurangi esensi dan kapabilitas kepemimpinan di kampung mereka masing-masing. Sebab, tak dipungkiri jabatan kepala kampung begitu empuk bahkan diidamkam sebagian orang bukan tanpa alasan karena Dana Desanya yang cukup fantastis. Akan hal ini, Tak jarang juga uknum kepala Kampung terpeleset jeruji besi seperti halnya di Kampung Negeri Mulyo dan Labuhan Jaya Kecamatan Gunung Labuhan, Waykanan beberapa waktu silam karena terlalu ceroboh dan lalai pengawasan. Dan sekarang telah digantikan Penjabat Kepala Kampung bersamaan pelantikan kemarin diharapkan lebih kompeten dalam pengelolaan Dana Desa meskipun dalam waktu singkat.
“Kami sangat senang. Sebab tak menunggu lama setelah Paidi alias Tarjo kepala kampung yang masuk kerangkeng usai putusan iInkracht Kejaksaan Negeri Way Kanan kemarin telah digantikan PJ Kepala Kampung saat ini, Semoga dengan pergantian ini dapat memberikan contoh yang baik apalagi dari Unsur ASN. Terutama memaksimalkan pelayanan yang tadinya kantor kampung kosong melompong setidaknya ada progres baru yang akan memperbaiki tata pemerintahan kampung kami supaya lebih tertib,”harap salah seorang warga Kampung Negeri Mulyo yang enggan disebutkan namanya. Selama ini ia merasa kesal atas pelayanan yang kurang maksimal. Bahkan kantor kampung jadi sangkar kelelawar karena diduga jarang ditempati pasca terjerumusnya Paidi di penjara yang memang jarang masuk tersebut.
Berbeda dengan Kampung Negeri Mulyo. Masyarakat di Kampung Bengkulu Jaya bahkan merasa khawatir akan pergantian jabatan ini. Sebab mayoritas belum mengenal Penjabat Kepala Kampung yang akan menjadi pemimpin mereka tersebut. Apalagi dari unsur ASN yang tidak berada di kampung ini. Sehingga menimbulkan kebingungan, bagaimana jika nantinya jarang masuk seperti yang sudah-sudah. Harus mengadu kepada siapa dan bagaimana tertib administrasinya. Ya setidaknya stay di Balai Kampung pada jam kerja.
Hal ini tersirat dari pernyataan Edi salah satu warga yang belum mengenal sosok pemimpin barunya tersebut. Dia berharap agar Penjabat Kepala kampung itu dalam waktu dekat dapat berbaur dalam sosial masyarakat setempat supaya lebih mengenal warganya secara personal.
“Kami tidak ingin terkendala secara administratif yang selama ini berjalan lancar. Atau yang tidak kami inginkan ketika membutuhkan sosok kepala kampung tetapi tidak berada ditengah-tengah kami tentu ini jagan terjadi dan jika begitu adanya sangat disayangkan. Itu saja kebutuhan kami, semoga ini cuma kekhawatiran saja dan tidak terjadi pada PJ ini karena katanya baik tapi kita lihat dulu sepak terjangnya seperti apa,”pungkas Edi dengan tegas di tengah perbincangannya kepada Wartawan koran ini seraya menyeruput kopi paitnya. RWK/Oksi.
