Malaysia Klaim Reog Ponorogo, HIPREJS : Pemerintah Harus Gerak Cepat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Radarwaykanan.com – NASIONAL, – Ketua Himpunan Paguyuban Reog Ponorogo dan Jaranan Kota Surabaya (HIPREJS) Tri Suyanto mengatakan rencana Malaysia mengeklaim Reog ke Unesco sebagai warisan budaya tentu tidak tanpa alasan.

“Banyak orang-orang pribumi Indonesia yang bekerja di sana,” katanya saat ditemui di Balai Pemuda, Senin (11/4). Orang-orang Indonesia yang tinggal di Malaysia itu lantas merasa rindu dengan budaya tanah air, salah satunya Reog seperti dikutip dari Jpnn.co.id

Baca Juga  Kerap diberitakan, Oknum yang diduga Bekingi Judi dan sabung Ayam Ancam Wartawan

“Akhirnya, mereka (orang Indonesia) mengembangkan budaya Reog di negara yang sekarang mereka tempati,” katanya. Pemerintah Malaysia lalu menganggap hal itu sebagai khasanah budaya yang ada di sana karena memang ada kesamaan rumpun antara Negeri Jiran dan Indonesia. “Nah, teman-teman (seniman) yang di sini (Indonesia) kebakaran jenggot. Pemerintah kurang gerak cepat,” katanya.

Baca Juga  Jum'at Produktif Kepala KUA Kecamatan Negara Batin

Mangkanya, lanjut dia, pemerintah seharusnya melihat kesenian Reog Ponorogo sebagai sebuah budaya kearifan lokal yang harus dirawat, dikembangakan, dan dijaga. “Semestinya mendapat perhatian khusus, prioritas khusus. Karena ini merupakan jati diri selaku bangsa,” katanya.

Pasalnya, kesenian Reog Ponorogo tidak hanya merupakan tontonan, tetapi mempunyai filosofi sebagai tuntunan. Tri juga mengimbau seharusnya pelaku-pelaku seniman Reog juga harus belajar tentang sejarahnya agar bisa mengedukasi masyarakat luas. “Sebab, orang kalau bicara tentang Reog jaranan image-nya negatif, padahal tidak seperti itu,” ucap Tri. (mcr23/jpnn)*RWK/wen

Artikel ini telah tayang diJPNN.comdengan judul
“Malaysia Klaim Reog Ponorogo, HIPREJS: Pemerintah Kurang Gerak Cepat”,
https://jatim.jpnn.com/jatim-terkini/13372/malaysia-klaim-reog-ponorogo-hiprejs-pemerintah-kurang-gerak-cepat?page=2