Negeri Besar (RWK),– Petani jagung di Kecamatan Negeri Besar, Kampung Sribasuki mengalami kerugian akibat harga jual jagung terus menurun. Bahkan, harga jagung di tingkat petani saat ini di bawah Rp 4.000 per kilogramnya.
“Tahun ini harga jagung terus anjlok, jadi kami merugi,” kata RL (28) warga Kampung Sribasuki Kecamatan Negeri Besar saat ditemui Reporter Radar Way Kanan, Jum’at (8/7/2022).
Menurutnya, sudah sebulan harga jagung pipil di tingkat petani sangat rendah, Rp 3.600 per kilogram.
“Sedangkan harga jagung pada tahun lalu, mencapai Rp 5.200 untuk setiap kilogramnya, tetapi tahun ini mengalami penurunan sampai Rp 3.600,” ujarnya
Perbandingan harga tersebut, kata dia, bagi petani sudah sangat merugikan. Hal itu disebabkan, karena biaya produksi, seperti pembelian pupuk, pestisida, dan tenaga harian, mengalami peningkatan.
“Harga pupuk bersubsidi juga mahal harganya dan belum tentu juga ada barangnya kadang pupuk subsidi juga sulit kita temukan, obat dan pekerja naik, sedangkan harga jagung anjlok, otomatis kita rugi,” tuturnya.
Menurut RL kondisi ini membuat para petani tidak bisa memanen hasil sesuai harapan, karena dengan harga di bawah Rp 4.000 per kilogram tidak menutupi ongkos produksi.
Apalagi penurunan harga jual ini dalam suasana menjelang perayaan hari raya Idhul Adha 1443 H, dimana harga bahan pokok untuk kehidupan sehari-hari juga mengalami kenaikan drastis.
Dirinya berharap pemerintah dapat menangani secara serius masalah penurunan harga jual yang dialami oleh petani, baik petani jagung maupun petani sawit. RWK/JONI