WALI MURID SETUJU TATAP MUKA

sosial Budaya0 Dilihat

Negara Batin RWK-.Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dilakukan oleh SMKN I Negara Batin, adalah bagian dari opsi yang sebelumnya pernah ditawarkan sekolah kepada orang tua murid, selain opsi  pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Prinsip PTM terbatas tetap mengacu pada keselamatan dan kesehatan peserta didik dan tenaga kependidikan. Pada masa PTM terbatas yang akan dimulai di tahun ajaran 2021-2022, sekolah memberikan dua opsi pilihan yakni PTM terbatas dan opsi PJJ, namun harus tetap diperhatikan agar tenaga pendidik dan tenaga pendidikan pun harus sudah mendapatkan vaksinasi 100% di sekolah tersebut sebelum PTM Terbatas dilaksanakan, dan  sejauh ini uji coba PTM terbatas cukup positif karena dapat mendidik anak-anak agar beradaptasi dengan perilaku hidup baru. Sisi positif lainnya adalah model PTM terbatas ini akan meningkatkan sisi kreativitas guru,” ujar Bambang Irawan, Kepala Sekolah SMKN I Negara Batin.

Baca Juga  Kampung Sari Jaya Tetapkan Pendataan SDGs 2021

Di sisi lain, Bambang Irawan menjelaskan bahwa jumlah peserta didik SMKN 1 Negara Batin yang mengikuti PTM dibatasi sebanyak 50% dari jumlah siswa yang ada.  Dengan demikian murid-murid  SMKN 1 Negara Batin bisa diawasi pelaksanaan prokes secara optimal.

“Untuk kegiatan belajar mengajar peserta didik SMKN 1 Negara Batin. misalnya, dalam pelaksanaannya juga diarahkan untuk melakukan aktivitas didalam ruangan sehingga lebih mudah untuk menerapkan jaga jarak dari pada diluar ruang kelas. Itu salah satu praktik positif PTM terbatas yang diterapkan di SMK I Negara Batin, ” ujar Bambang Irawan.

Baca Juga  Siap-Siap, Operasi Zebra di Mulai 26 Oktober s/d 08 NOVEMBER 2020

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di SMKN I Negara Batin itu didukung oleh  Mustofa, salah satu wali murid setempat, dimana menurut Mustofa PJJ ( Pembelajaran jarak jauh red ), yang telah dilaksanakan selama ini dirasakan kurang efektif. Pertama karena kondisi ekonomi orang tua murid rata-rata kurang mampu untuk mengakomodasi fasilitas PJJ seperti HP dan atau kuota internet. Hal lain, orang tua juga tidak maksimal mendampingi pembelajaran anak-anaknya karena kurangnya kemampuan dari sisi keilmuan orang tua, juga karena alasan bekerja.

“ Bentuk dukungan kami akan pelaksanaan PTM itu telah kami berikan berupa dukungan tertulis yang kami sampaikan kepada pihak sekolah, namun demikian kami tetap berharap agar saat anak anak kami bersekolah agar benar benar diawasi oleh satgas sekolah, pada penerapan protokoler kesehatannya, sehingga wali murid dapat merasa  nyaman karena anak akan kami sekolah dengan aman, tenaga guru dan pendidik di SMKN 1 Negara Batin juga sudah semua divaksin sehingga menimbulkan rasa optimisme orang tua murid agar bisa memulai PTM terbatas ini,” tambah pak Mustofa

Baca Juga  Ir. Maulana Muhidan, M.A.P. Lakukan Monev PPKM Mikro Di Kecamatan Gunung Labuhan

Terpisah, Pardiyat Ketua Komite Sekolah SMKN I Negara Batin, menyampaikan bila dalam praktiknya PJJ kurang cocok diterapkan di SMKN 1 Negara Batin mengingat masih banyak Kampung di sekitar sekolah yang sinyalnya tidak bagus sehingga menjadi alasan siswa tidak bisa belajar online secara maksimal selain juga menatap layar HP berlama lama dapat merusak mata. RWK I/ANDRE