Gunung Labuhan (RWK)- Belum usainya Covid-19 di Kabupaten Way Kanan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Gunung Labuhan masih tetap terapkan pembelajaran dengan sistem Dalam Jaringan (Daring red).
Pasalnya Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang menerapkan dengan sistem ajar pendidikan dengan kejuruan atau sistem pendidikan menengah yang difokuskan untuk mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja setelah lulus nanti, oleh sebab itu pembelajaran lebih banyak praktiknya ketimbang teori.
Wawan Saputra, S.Kom, selaku kepala sekolah SMKN 1 Gunung Labuhan mengatakan bahwa untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi, substansi diklat SMK sangat berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA red) karena SMK dikemas dalam berbagai mata diklat/mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program Normatif, Adaptif dan Produktif, dan hal ini semuanya terkendala karena Covid-19.
“Sistem ajar kami merasa terbatasi oleh pandemi ini, karena pembelajaran kami lebih banyak praktiknya yang dikenal dengan sistem ajar Produktif ketimbang teori,” kata Wawan Selasa (27/10).
Lebih jauh dirinya mengatakan karena Covid-19 ini kami lebih fokuskan pembelajaran kepada mata pelajaran yang sifatnya umum seperti dengan pelajaran yang bersifat Normatif dan adaptif.
“Kalau teori kita bisa matengkan melalui daring, kalau untuk praktiknya, selain daring kita akan lebih intensifkan ketika sudah masuk normal nanti,” Tutup Wawan.
Rwk1Oksi.