Pedagang Pasar Gisting Jaya Keluhkan Sepinya Pembeli

sosial Budaya3 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Negara Batin Rwk ,- Pedagang pasar tradisional yang terletak di kampung gisting jaya menjadi salah satu pekerjaan yang terdampak oleh wabah virus corona. Rata-rata omzet harian para pedagang tersebut turun lebih dari 50 persen.(15/6)

https://luglawhaulsano.net/4/8420418

Salah satunya yati, pedagang Cabe di pasar daerah tersebut,Dia mengaku penjualannya menurun dalam seminggu terakhir. Menurutnya, kedatangan pengunjung ke pasar juga semakin berkurang sejak diberlakukannya imbauan berdiam diri di rumah.

“Penjualan menurun. Pengunjung juga. Kurang lebih 50 persen lah dalam seminggu terakhir, biasanya yang datang 40 per hari, sekarang kira-kira 20-an orang saja,” kata yati saat di komfirmasi radar Way Kanan

Baca Juga  Temu Teknis Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Way Kanan Tahun 2022

Tak hanya yati, pedagang kue di wilayah pasar yang sama yakni inem, mengaku penjualannya juga terdampak oleh wabah covid-19. Namun, menurut inem dampak terhadap omzetnya tidak terlalu tinggi, lantaran masih banyak pelanggan yang memesan kue menggunakan  online.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418

“Penjualan turun sih, tapi kalau kami tidak terlalu terasa dibanding pedagang lain, karena masih banyak pesanan via online juga,” ungkapnya.

Namun, sama seperti yati,inem mengaku penjualan offline atau secara langsung di pasar turun drastis dalam seminggu terakhir. Dia hanya menjual sekitar 8 boks kue dalam waktu seminggu. Penjualan tersebut menurun dari 15 boks kue terjual dalam satu pekan.

Baca Juga  Selamat Datang IPTU Pariang Marganda dan Terima Kasih IPTU Sundoro

“Kalau penjualan secara langsung pastinya sangat terdampak, karena orang yang ke pasar juga sudah sangat berkurang. Biasanya saya jual bisa 15 dus kalau langsung, ini cuma 8 dus aja seminggu,”

Berbeda dari kedua pedagang, gunawan, pemilik toko sembako di pasar yang sama mengaku penjualannya meningkat, terutama pada awal diberlakukannya imbauan menetap di rumah kepada masyarakat.

Ameng menyebut penjualannya terutama barang kebersihan seperti sabun dan shampoo serta obat-obatan laku keras di minggu-minggu pertama.

“Minggu awal itu laku keras, pada borong alat kesehatan, obat-obat, lalu alat kebersihan kayak shampoo, sabun, cairan pembersih itu laku sampai ludes,” ucapnya.

Baca Juga  Gaji tidak dibayar Karyawan PT PML akan gelar demo

Namun, ketika himbauan diam di rumah mulai berlaku, penjualannya mulai merosot. Ia khawatir, dirinya serta pedagang di pasar bisa terus merugi apabila imbauan tersebut terus berjalan,

“Ya agak khawatir sekarang, karena sudah kelihatan sekali mulai sepi yang datang ke pasar, takutnya rugi, apalagi virus ini juga kan gak tahu sampai kapan,ungkap nya

Dalam pantauan Radar Way Kanan,pedagang pasar di kampung Gisting Jaya tidak mengikuti Prokes,atau himbauwan dari pemerintah,ini bisa menyebab kan bisa terjangkit virus covid 19,apa bila ada pedagang dari luar daerah yang masuk,di mohon pemerintah setempat yang berwenang di tandak lanjuti.RWK/Ismail