Diduga Bobroknya Pelayanan Puskesmas Gunung Labuhan

sosial Budaya1 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Gunung Labuhan-Kabar mengenai buruknya sistem pelayanan kesehatan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Gunung Labuhan kini tuai banyak sorotan.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418

Hal ini dikeluarkan Ketua MPC Pemuda Pancasila Way Kanan Herman S.H, dirinya, mengaku geram setelah melihat pelayanan terkait sikap petugas Puskesmas Gunung Labuhan yang enggan melakukan pemasangan infus salah seorang pasien bernama Ci Imah (79) yang kala itu sedang butuh pemasangan infus di kediamannya sebab pasien tidak dapat melakukan perawatan di Puskesmas Gunung Labuhan.

Baca Juga  Limbah Kandang Ayam Berpotensi Sebarkan Penyakit Masyarakat Campur Asri

“Jelas itu merupakan sikap tak pantas yang semestinya tidak dilakukan oleh Puskesmas Gunung Labuhan. Saya kan bukan bicara peraturan saya cuma minta kebijakan karna ibu saya tidak mau di bawa ke Puskes, karena dia menderita darah rendah dan tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan, kalau mau bicara aturan apakah selama ini mereka sudah menjalankan aturan, begitu banyak dugaan bobroknya Puskesmas itu” ujarnya.

Lebih Lanjut Fraksi Partai PPP ini menegaskan, pihaknya tidak menekan pihak Puskesmas Gunung Labuhan untuk melakukan hal itu melainkan Minta kebijakannya karena pasien ini sifatnya bukan darurat.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418
Baca Juga  Musyawarah Awal Tim Pemutakhiran Data SDGs Dan IDM Kampung Bandar Kasih

“Jadikan saya ingin kebijakan nya, sudah mau kami antarkan kepuskes agar diinfus lalu kami bawa pulang, disini kan ada Bidan desa agar dia yang mantau, kok masih tidak bisa. apapun konteksnya, jika itu menyangkut urusan kemanusiaan maka ia harus mendapatkan prioritas dalam hal pelayanan publik. Bukan sebaliknya, aturan yang dikedepankan”katanya.

Baca Juga  Kembali Disalurkan BLT-DD Bulan September Kampung Way Limau

Sementara itu, Kepala Puskesmas Gunung Labuhan Sopian mengatakan, pihaknya memang tidak bisa melakukan infus jika dirumah pasien.

“Ya kami memang tidak bisa, melakukannya, kami takut kena marah dari atasan karna itu kesalahan dari kami jika kami lakukan”pungkasnya.

Selama bergelut dalam dunia hukum maupun politik, pria yang terkenal idealis dalam organisasi masyarakat itu bahkan menyebut dalam urusan hukum pun yang namanya keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang tidak bisa disubtitusikan (dipertukarkan) dengan apapun.