[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Negara Batin(RWK),- Dinas lingkungan hidup Kabupaten Way Kanan seakan tutup mata dengan Aktivistas dugaan praktek pembakaran kebun tebu milik PT PSMI, pada musim kemarau, diwilayah perkebunan tebu di Kabupaten Way Kanan, padahal merujuk undang-undang, nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan.
“ Sebenarnya persoalan pembakaran lahan sebelum dipanen ini sudah sejak lama dan bukan hanya di PT.PSMI akan tetapi kami menduga juga dilakukan di lahan PT lain nya, namun sudah kami laporkan kemana mana tetapi tidak ada tindak lanjut dari pihak pihak yang berkompenten, termasuk dari Pemkab Way kanan, padahal bila pembakaran lahan atau pengelolaan lahan dengan cara dibakar ini dibiarkan, bukan hanya berdampak kepada lingkungan semata dalam arti bahwa kebakaran dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran lainnya, termasuk dapat berdampak serius bagi kualitas udara sekitarnya. Karena asap kebakaran akan meningkatkan gas CO2 di udara dan berbahaya bagi pernafasan manusia, rumah kami kotor karena debu, pakaian yang dicucipun kotor kembali dan itulah yang kami alami, “ ujar AD salah seorang warga yang rumahnya di kotori dengan partikel partikel padat pembakaran.

Dan lanjut (RED), biasanya Pembakaran saat panen tebu dilakukan untuk kebun tebu bakar, dan tidak dilakukan pembakaran pada kebun tebu hijau.
“Tebu bakar inilah yang ditengarai menjadi penyebab asap di sepututaran ,Negara batin .apalagi dilakukan saat musim kemarau seperti sekarang, Pembakaran lahan itu memang diduga disengaja dilakukan oleh Perusahaan-perusahaan tebu seputaran Daerah Pemlihan III Way Kanan ( Pakuan Ratu, Negeri Besar dan Negara Batin red ), walaupun ada beberapa lahan perkebunan milik masyarakat yang juga dilakukan pembakaran.
Terpisah cahyo, Manager PT .PSMI yang dikonfirmasi Radar Way Kanan, Sampai saat ini belum ada jawaban.Sementara anggota dewan Suriah,saat di komfirmasi radar way kanan belum juga ada jawaban.Sementara masyarakat yang terkena dampak nya, satu hari ini udah puluhan kali menyapu dan mengepel lantai rumah yang di penuhi oleh debu bakaran tebu tersebut.RWK/Andri