[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Gunung Labuhan(RWK), – Sosok pemimpin yang selalu merakyat, tak banyak dimiliki oleh para pemimpin. Terlebih lagi dimasa pandemi yang mana kebanyakan orang mempunyai kesibukan masing – masing.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena tidak semua kebijakannya diterima oleh semua pihak. Maka dari itu, seorang pemimpin harus mendengar suara masyarakat, menerima kritikan, saran, dan harus bisa menyelami karakter serta menampung aspirasi masyarakatnya.
Bahkan tidak hanya secara formal melalui rapat ataupun musyawarah, namun dimanapun dan kapanpun waktunya itu harus bisa dilakukan.
Seperti halnya yang dilakukan Kepala Kampung Banjar Ratu Yoke Nopria, S.Pd. saat berkumpul dengan masyarakat sembari berbagi aspirasi dan bertukar pendapat.
“Sembari menjalankan ibadah puasa, kita juga tidak perlu mengurung diri dan tetap harus menjaga silaturahmi juga antar masyarakat. Hal itu supaya jalinan antar pemimpin dan masyarakat tidak renggang. Tidak lupa juga memberikan arahan pada masyarakat tentang pentingnya kekompakan dan kebersamaan serta kerukunan. Apalagi masalah ketertiban dan keamanan lingkungan masyarakat,” ungkapnya, Selasa (20/04).
Semua itu sering dilakukannya agar ada jalinan silaturahmi yang baik dan agar lebih dekat dengan masyarakatnya.
Yoke Nopria merupakan sosok seorang Kepala Kampung yang santun, bijak, sederhana dan berwibawa serta tegas dalam kepemimpinannya. tak heran jika ia terbilang sukses membangun kampung Banjar Ratu, terlebih dalam menangani beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ia juga selalu bersikap terbuka dan tidak membeda – bedakan di dalam melayani masyarakat Banjar Ratu, baik dalam pelayanan maupun demi kesejahteraan rakyat. Berkat dari hasil kerja kerasnya, Kampung yang dulu berjalan apa adanya, kini menjadi kampung yang lebih baik, kreatif, kompak dan maju dalam pelayanan maupun pembangunan infrastrukturnya.
Dalam hal memimpin kampung, beliau selalu berkoordinasi dengan jajaran Pemerintahan diatasnya, bawahannya, dan juga dengan masyarakatnya. Tanpa kerja sama, tidak mudah membangun Kampung menuju Banjar Ratu yang lebih baik dan lebih maju. (RWK/Kadarsyah)
