
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Banjit(RWK)– Pemerintah Kampung bonglai lakukan gotong royong bersama masyarakat, di dusun 2 gajah mandi dan ke arah dusun 1, mereka melakukan pembersihan dan penggalian Siring di ruas jalan kabupaten Jumat 19/02/2021.
Budidaya gotong royong sudah berakar di masyarakatnya,mulai dari membersihkan lingkungan, membangun rumah, melakukan kegiatan agama dan lain – lain. Budaya gotong royong merupakan juga ciri atau identitas masyarakat kampung bonglai khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Masyarakat Indonesia sangat menjaga budaya gotong royong tersebut hingga dapat di amalkan dalam kehidupan sehari – hari. Gotong royong dalam bahasa jawa berarti pikul atau angkat, sedangkan royong berarti bersama – sama, sehingga jika di artikan gotong royong berarti mengangkat bersama – sama. Gotong royong juga dapat di pahami pula sebagai bentuk kerjasama aktif setiap orang untuk ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan. Dimana di dalamnya ada nilai – nilai kebersamaan mental spiritual, penggabungan ketrampilan dan pemikiran atau nasihat.
Iwan Setiawan kepala kampung Bonglai mengatakan Kebersamaan yang timbul dalam gotong royong dapat melahirkan persatuan antar anggota masyarakat
Seperti yang dilakukan oleh warga kampung bonglai, warga bergotong royong dalam membuat siring dari dusun 2 ke dusun 1 dimulai dari pagi, warga secara bersama-sama mempersiapkan semua bahan dan perlatan yang akan digunakan. Sebagai salah satu bentuk kepedulian warga terhadap pembangunan siring agar air hujan tidak menggenangi jalan.
Dengan penuh semangat kebersamaan, warga dusun 2 dan 1 bahu membahu menyelesaikan pembuatan siring.
Bentuk gotong royong sangatlah masuk akal dan perlu kita tanamkan dan terapkan dalam keseharian. Dimana kerjasama yang kuat, akan terwujudnya tujuan bersama dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi. Gotong royong juga dapat mengajari orang untuk rela berkorban, dimana pengorbanan tersebut dapat berbentuk apapun. Bentuk pengorbanan dimulai dari waktu, tenaga pemikiran dan bahkan harta. Semua pengorbanan tersebut di lakukan demi ke pentingan bersama, dimana tidak ada kepentingan individu, yang ada adalah kepentingan bersama.
Diharapkan budaya gotong royong selalu dilestarikan, sebagai bentuk warisan budaya nenek moyang. Budaya gotong royong harus melekat disetiap orang, demi tercapainya tujuan bersama.RWK-W/Habibi