Solar Langka, Truk dan Traktor Mangkrak “Mumet Ndase”

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Radarwaykanan.com-Negara Batin – Dilarangnya pengecoran BBM khususnya jenis solar di beberapa SPBU yang ada di Way Kanan dikeluhkan oleh masyarakat setempat karena pelarangan tersebut sama saja artinya dengan membunuh Masyarakat pedalaman dan para petanisecara pelan-pelan karena solar ataupun pun BBM lainnya merupakan kebutuhan pokok bagi terlaksananya semua kegiatan pertanian layaknya beras bagi kehidupan manusia.

” Semestinya sebelum membuat aturan pelarangan, Pihak yang berkompeten tersebut melakukan studi lapangan terlebih dahulu Apa sebab dan akibat dari adanya kebijakan yang akan mereka keluarkan itu, mungkin untuk di perkotaan yang memang memiliki SPBU hampir di semua titik strategis pelarangan pengecoran BBM bisa diberlakukan akan tetapi khususnya untuk di Way Kanan tentunya pelarangan itu itu sangat berpengaruh dengan semua kehidupan sosial yang ada baik kehidupan sehari-hari maupun untuk penggerak roda perekonomian masyarakat khususnya para petani tanpa solar ataupun pertalit saat ini petani tidak akan mampu membajak sawah mereka ataupun Mengangkut hasil panen mereka sementara di tempat kami khususnya di negeri besar Negara Batin ataupun Kecamatan pakuan Ratu tidak ada satupun SPBU yang tersedia gimana kami selama ini mendapatkan BBM itu itu dari para pedagang atau yang membeli BBM dari SPBU yang letaknya di Blambangan Umpu yang jaraknya mencapai ratusan kilometer dari Kecamatan Negeri besar atau kampung saya,’ ujar Joni S. Warga Negeri Beaar Way kanan.

Baca Juga  Peduli Keselamatan, Polisi Lalu Lintas Evakuasi Pohon Tumbang Di Jalinsum Negeri Baru

Jadu coba bayangkan lanjut Joni, dengan jarak tempuh yang demikian jauh dengan SPBU untuk beli BBM begitu sampai langsung habis bagaimana mungkin, karena itulah kami sangat bergantung dengan para pengecor BBM itu  yang penting mrreka memiliki.izin resmi dan.bukam untuk menimbunnya dan setahu saya terkadang BBM sampai langsung habis,” ujar Joni.

Baca Juga  Dikabarkan Diculik, Penyanyi Senior Dina Mariana Sudah Ditemukan

Terpisah Edi Saputra KUPT Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Way kanan Kecamatan Negara Batin membenarkan pernyataan Joni, dimana menurut Edi , hari ini dirinya didatangi para petani dan supir yang mengeluhkan ketidak adaan solar di negara batin dan mohon dicarikan solusinya.

” Pagi ini ( 15/4), saya didatangi beberapa petani dan supir yang mengeluhkan ketiadaan solar ,dalam minggu minggu ini sementara solar merupakan kebutuhan utama untuk Traktor pembajak, ( Sawah atau kebun singkong red ), dan trik pengangkut hasil panen mereka, karena saya belum sampe sebulan menjabatnsebagai KUPT saya belum.bisa berjanji, da berkata akan menyamakan keluhan mereka kepada Pimpinan ( Bupati Way kanan red ), akan tetapi memang pasca adanya pelarangan pengecoran solar dan Pertalite  kegiatan para petani langsung lumpuh karena mobil dan traktor mereka tidak bisa hidup tidak ada solar nya,” ujar Edi Saputra.

Baca Juga  Masyarakat Karang Agung Bersiap Sambut Hari Kemerdekaan

Dalam pada itu, pelarangan pengecoran BBM di SPBU ditengarai karena adanya dugaan dari aparat penegak hukum akab adanya kegiatan penimbunan BBM, yang mungkin saja hal itu memang ada atas permainan oknum, buktinya aparat sukses menangkap pengecor BBM yamg menggunakan tangki mobil modifikasi yang mampu menampung hingga 1000 liter,  mirisnya ulah oknum tersebut berbias pada pengecor BBM yang memang diperuntukkam bagi warga pedalaman.RWK