Solar Langka, Masyarakat Geram

sosial Budaya0 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Blambangan Umpu(RWK), – Status Facebook (Fb) Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Way Kanan, Yoni Aliestiadi pada hari Jumat (12/08/21) lalu, tentang keluhan pelayanan 3 SPBU sepanjang Jalan Lintas Tengah Sumatera di Way Kanan menjadi viral dan ditanggapi banyak Netizen.

 

Yoni Aliestiadi dalam Akun Fb menulis “Heran, di Bumi Ramik Ragom kalau udah siang pasti Solar habis. Mulai dari Sidoarjo, Gunung Katun dan Baradatu solar habis dari pagi kata petugasnya. Habis dari pagi apa dari semalam sudah dihabiskan. Perlu investigasi langsung lapor BP Migas” tulisnya.

 

Tulisan tersebut dipicu akibat sulitnya mendapatkan BBM jenis solar. Hampir setiap hari 3 SPBU yang ada di Jalan Lintas Tengah Sumatera dari Kecamatan Baradatu Kampung Tiuh Balak, Gunung Katun dan Kecamatan Umpu Semenguk Bedeng Sidoarjo kehabisan BBM jenis Solar.

Baca Juga  Tarmizi Bantah Tak Netral

 

Kehabisan BBM Solar itu dijawab oleh petugas SPBU dengan jawaban sudah habis sejak pagi hari dan dalam proses pengiriman dari Depo Pertamina.

 

Tautan Status FB Ketua AWPI menjadi viral dengan mendapatkan tanggapan yang beragam agar dapat menindak lanjuti agar kelangkaan BBM Solar di Bumi Ramik Ragom Way Kanan bisa diatasi sesegera mungkin.

 

Beberapa komentar netizen antara lain, “Bener banget. Selalu beli di eceran, enggak pernah kebagian di pom bensin, pagi, siang, sore, malam, embuh siapa yang borong, dan entah jam berapa biar bisa kebagian solar, padahal saya cuma mau pake mobil pribadi buat pergi ke rumah mertua, bukan mau jualan,” tulis SAK yang merupaman Warga Tiuh Balak yang bahkan rumahnya hanya hitungan meter dari SPBU.

 

Hal serupa disampaikan oleh DB, “Barusan siang ini saya juga mau isi solar dan rupanya benar – benar habis, mulai dari Baradatu sampai Blambangan habis total broo,” keluhnya.

Baca Juga  Kampung Bandar Dalam Distribusikan BLT-DD Dihari HUT RI ke 76

 

Selain itu, tambahan dari salah satu Warga Kampung Cugah ED menambahkan, “Emang benar itu bensin solar habis, tapi kalau ngecor drijen pada malam hari pasti ada,”.

 

Komentar – komentar itu juga yang membuat Ketua AWPI Way Kanan bertindak untuk segera mengumpulkan bahan – bahan sebagai Laporan ke Aparatur Penegak Hukum yang lebih tinggi dari Kabupaten, yakni APH tingkat Provinsi dan BP Migas supaya 3 SPBU itu mendapatkan sanksi.

 

Kelangkaan bahan bakar jenis solar juga sangat berdampak kepada supir truk antar lintas. Mereka bahkan sampai menginapkan truk mereka demi mendapatkan bahan bakar tersebut.

 

“Saya sampai menginap mas, karena takutnya nanti mati dijalan gara – gara kehabisan solar,” terang JL, salah satu supir truk.

Baca Juga  Icon Kampung Menjadi Titik Primadona Warga Banjar Agung

 

Terpisah, Kunaifi Pengawas SPBU 2434518 Baradatu menjelaskan bahwa kelangkaan Bahan Bakar jenis Solar sudah terjadi semenjak SPBU tersebut dibuka kembali atau sekitas 7 sampai 8 Bulan lalu.

 

Hal tersebut juga diduga akibat dari salah satu SPBU yang berada di Baradatu yang tidak lagi mendapatkan jatah Bahan Bakar Solar, sehingga para pengguna solar menuju ke SPBU 2434518.

 

“Saya bisa mengatakan, bahwa SPBU 2434518 tidak ada penyimpangan terkait pengisian bahan bakar baik solar maupun yang lainnya. Kalau langka itu, mungkin karena ada SPBU lainnya yang tidak mendapatkan jatah solar, sehingga banyak yg datang ke SPBU kami. Sedangkan, jatah solar di SPBU kami hanya 8 Ton perhari dan tidak pernah bertambah,” tegasnya. (RWK/AT)