Petani Karet Mengeluh, Musim Hujan Produksi Karet Menurun

sosial Budaya102 Dilihat

Umpu semenguk (RWK) – Tingginya curah hujan belakangan ini membuat petani karet di kecamatan Umpu semenguk galau. Pasalnya, hujan membuat mereka tidak bisa bekerja sama sekali.

”Hampir setiap hari hujan terus, membuat kami tidak bisa menyadap karet. Hal ini pasti terjadi setiap  tahun,” rudi, petani karet di kampung negeri Baru, kamis (17/12).

Baca Juga  PKK Rantau Jaya Galakan Pemanfaatan Lahan Kosong

Menurutnya, menyadap karet harus dipastikan pohon karet dalam kondisi kering. Hal itu agar getah sadapan dari kulit batang tidak kleuar dari jalur yang sudah dibuat. Namun, ketika kondisi batang pohon karet basah, maka cairan getah karet tidak merembes ke luar dari jalurnya.

”Kalau hujan mending nggak usah kerja, karena getahnya gak masuk ke penampungan, keluar dari jalur yang sudah dibuat. Makanya, petani karet kalau hujan terus pasti sedih,” ujar pria yang sudah puluhan tahun menyadap ini.

Baca Juga  KPU Buka Pendaftaran KPPS

Akan berbeda, lanjut dia, jika cuaca panas. Mereka masih bisa menyadap setiap hari dan hasilnya masih normal. ”Jadi, meskipun harganya murah, kita masih ada penghasilan. Kalau hujan seperti sekarang, jelas kita terkendala,” tuturnya.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418

Meski demikian, kata dia, pekerjaan itu tetap mereka tekuni. Caranya, mengakali dengan mengeringkan batang karet dengan cara menunggu panas tiba, karena penyadap karet jadi satu-satunya pilihan mereka saat ini.Rwk/DHENDY.