
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Blambanganumpu(RWK),-Tantangan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ke depan semakin banyak dan berat. Diperlukan kerja keras dan kematangan ideologi guna melaluinya.
Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Way Kanan, KH Nurhuda di Blambangan Umpu, senin (17/5)
“Tantangan paling nyata di depan mata ialah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab NKRI merupakan amanah para pendahulu dan pendiri NU yang harus terus dijaga,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhsin Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan itu.
Kepada generasi muda NU ia berpesan untuk selalu senantiasa mengobarkan api semangat, sebagaimana para ulama, kiai, dan pendiri NU guna mempertahankan keutuhan NKRI.
Selain itu pula, Kiai Huda, sapaan karibnya itu mengambil sebuah ungkapan, Alhaqu Bila Nidhom, Yaglibuhu Batilu Binidhom; artinya kebenaran yang tidak di organisir, akan dikalahkan dengan kejahatan yang di organisir.
“Sudah barang tentu kita sebagai bangsa Indonesia dengan amalan yang kita miliki seperti yasinan, tahlilan, maulidan, bershalawat kepada nabi dan lain sebagainya harus kita rawat. Jangan goyah dengan serangan kaum wahabi yang mengatakan amalan tersebut adalah bid’ah yang sesat, hanya karena kaum wahabi tidak memahami bahwa bid’ah itu ada yang sesat dan ada yang khasanah,” paparnya.
Ia menegaskan, sebagai warga NU amalan-amalan tersebut termasuk dalam bid’ah khasanah dan harus di rawat untuk memperkuat amalan ibadah kepada Allah SWT.
Kiai Huda juga turut berbangga, karena 15 MWC NU di semua kecamatan se-Kabupaten Way Kanan, di bawah kepemimpinannya telah usai di SK-kan dan telah menerima surat keputusan tersebut.
Ia berharap semua pengurus kompak, dapat saling bersilaturahim guna membicarakan kemajuan NU di masing-masing daerah, ujar Huda. (RWK-w/Andriansyah)