[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Blambangan Umpu(RWK),– Masyarakat Kecamatan Negara Batin , Negeri Besar dan Pakuan Ratu mengeluhkan aktivitas Petambang emas yang beroperasi di beberapa sungai besar di Way Kanan. Karena, diduga sebagai penyebab pencemaran air sungai Way kanan yang selama ini digunakan untuk minum, mandi, mencuci masyarakat di ke 3 Kecamatan tersebut.
“Sejak saya lahir, Sungai Umpu dan Sungai Way Kanan adalah tempat kami menggantungkan hidup, baik untuk mandi, minum, mencuci dan lain lain, tetapi setahun terakhir, kami tidak bisa lagi dengan bebas menggunakan air tersebut. karena selain keruh airnnya kerap menimbulkan rasa gatal. Dan diduga telah tercemar oleh mercury melalui aktivitas para penambang emas yang saat sekarang banyak sekali, disepanjang aliran sungai way umpu , way tahmi , way giham ataupun di tebing-tebing yang airnya mengalir ke sungai kecil dan ahirnya masuk pula ke sungai-sungai besar ( Way umpu, way tahmi, way besay red ) yang semua airnya masuk ke Way ( Sungai ) Way kanan, yang sekarang tidak dapat lagi kami gunakan,” ujar Andre Tokoh Pemuda Negara Batin dan Ashari Ketua Karang Taruna Karang Agung Pakuan Ratu.
Lebih jauh, Ashari dan Andre menerangkan pada masa Kapolda Ike Edwin, masyarakat di 3 Kecamatan tersebut telah menyampaikan keluhan tersebut dan langsung ditindak lanjuti dari polda lampung dan semua aktivitas tambang berhenti. Tetapi, seiring dengan perkembangan waktu tambang emas beroperasi kembali. mirisnya, dari informasi justru atas Back Up oknum.
“Dulu, waktu penutupan tambang di bagian hulu sungai ini kami juga baca di Radar, jadi tolong beritakan lagi tambang-tambang emas itu. Karena musim kemarau ini kami sangat kesulitan air. Sementara, air sungai umpu dan Sungai Way kanan sangat keruh dan menimbulkan keluhan gatal-gatal, ikan saja sekarang tambah sedikit ,” imbuh Ashari.
Baharu Zaman, S.H Ketua Umum LSM EMPPATI Way kanan turut mendorong pihak terkait untuk menertibkan para penambang emas yang diduga menjadi pemicu rusaknya lingkungan di Way kanan termasuk pencemaran air sungai.
“Saya pernah tanya dengan Pemerintah, katanya masalah pertambangan ini sudah diurus oleh pemprov sehingga urusan penanganannyapun menjadi urusan pemprov dan polda, tetapi dari konfirmasi kami ke penambang informasinya mereka di belakangi oknum, tapi saya tidak percaya masa mau oknum mengawal yang salah,” tegas Baharu Zaman
Dalam pada itu, hasil pengamatan di lapangan saat ini memang aktivitas penambangan emas baik di sungai Umpu Sungai Tahmi Dan Sungai-sungai besar di Way Kanan memang sangat marak, sehingga mengakibatkan air sungai menjadi keruh dan juga air sungai diduga telah mengandung merkuri, zat kimia sangat membahayakan kesehatan masyarakat, mirisnya dengah dalih itu, urusan polda dan pemprov aparat di Way kanan tidak melakukan penindakan. RWK 1