
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Gunung Labuhan RWK – Mengenai penyakit coronavirus (Covid-19), dan Sektor pertanian tidak terlalu berdampak pada sektor pertanian, namun itu dari segi Produksi dan beda halnya dari segi pendapatan.
Dari segi Produksi, Sektor pertanian tidak terlalu merasakan dampak Covid19 karena masih bisa memanen hasil pertaniannya. Namun dari segi pendapatan sangat dirasakan dampaknya, terkhusus daerah yang mayoritas penduduknya sebagai petani jagung salah satunya petani jagung di Kampung Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan.
Salah satu petani jagung di Kampung tersebut (Kampung Bengkulu Jaya red) Endang mengatakan Tahun ini harga jagung cukup lumayan dapat membantu warga perkilonya berkisar Rp.2,000,00 dan untuk jagung yang masih basah berkisar Rp.2.500,00 perkilo untuk jagung yang sudah kering. jika dibandingkan dengan harga jagung tahun sebelumnya harga jagung tahun ini bisa dibilang sedikit meningkat karena harga jagung tahun sebelumnya berada dikisaran Rp. 1,800 sampai Rp.2.000.
“untuk tahun ini harga jagung sudah cukup membantu, walaupun sedikit tapi cukup tinggi dari tahun sebelumnya, kalau untuk daerah Gunung Labuhan berkisar sekitar Rp.2,500″ungkapnya, Senin (16/02).
Harga anjlok sebelumnya, hal ini dikarenakan kurangnya permintaan akan hasil pertanian masyarakat yang membuat harga melemah sehingga para petani di pedesaan yang berstatus Ekonomi menengah kebawah sangat penting untuk diberikan bantuan langsung tunai (BLT) dan tidak membutuhkan Kartu Prakerja. (RWK/Kadarsyah)