Blambangan Umpu-RWK,- Walaupun sudah ada 3 nyawa melayang , akan tetapi hingga sore ini, (23/7), polsek Blambangam Umpu menyatakan belum ada tersangka dan masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya 3 orang santriwati Pondok Pesantren As.Sunnah Kampung Bumi Baru di Curup Way Kawat salah satu Destinasi wisata di Kampung Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Way Kanan kamis 22 Juli 2021 Lalu.
” Tidak ada tersangka, untuk sementara ini masih dalam penyelidikan pihak penyidik, ujar Kompol.Edi Saputra Kapolsek Blambangan Umpu, mendampingi Kapolres.AKBP Binsar Manurung.
” Hingga kini kami masih lakukan pemeriksaan dan keterangan, mohon kesabarannya ,” imbuh Kanitres Polsek Blambangan Umpu.
Kepala Kampung Bumi Baru Kecamatan Blambangan Umpu Abdullah Chandra Kurniawan yang dikonfirmasi Radar Lampung menyatakan menyerahkan sepenuhnya persoalan meninggalnya 3 orang santriwati pondok pesantren As Sunnah yang ada di kampungnya.
” Terus terang pihak ponpes itu tidak terbuka, aka tetapi saya yakin Bapa Polisi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka itu ahlinya, dan saya selaku kepala Kampumg menegaskan kembali agar semua warga.dapat mematuhi Surat Edaran Bupati dan bagi yang melanggar dalam SE itu juga jelas ada sangsi pidananya,” ujar Chandra.
Terpisah kepala Kampung Gunung sangkaran Juanda menegaskan bahwa pihaknya telah menutup tempat rekreasi Curug Way Kawat sejak Bupati Way Kanan mengeluarkan surat edaran tentang penutupan tempat-tempat keramaian dan destinesia destinasi wisata.
” destinasi wisata Curup way kawat itu memang berada di pinggir jalan umum akan tetapi kami Pemerintah Kampung dan pengelola Curup tersebut sejak Bapak Bupati mengeluarkan surat edaran langsung menutupnya sehingga saya juga merasa aneh Mengapa pimpinan pondok pesantren tersebut mengizinkan bahkan bersama-sama menuju Curug wisata way kawat, bahkan dari informasi yang saya dapatkan dari warga saya sebelum hari itu yang menyebabkan ada 3 santriwati yang meninggal dunia di hari Rabu atau hari Selasa hampir semua Santri laki-laki pondok pesantren as-sunnah tersebut masuk ke Curug way kawat untuk berekreasi atau makan makan bersama dilokasi
Destinasi wisata milik Kampung Gunung Sangkaran, semestinya selaku pimpinan pondok.ia melarang santri dan santriwatinya berekreasi bukan malahö rekreasi bersama,” ujar.Juanda.
Diterangkan bahwa sejak beberapa daerah di Way Kanan dinyatakan zona merah karena demi corona Bupati Way Kanan langsung mengeluarkan surat edaran dan melarang masyarakatnya untuk berkumpul ataupun melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan masyarakat termasuk bupati juga memerintahkan semua destinasi wisata agar ditutup mirisnya pimpinan pondok pesantren as-sunnah ( Zainul red ), diduga mengizinkan dan bahkan bersama-sama dengan para santrinya berekreasi ke ke Curug Way Kawat. RWK/RED