1 Kampung Dan 1 Kantor Way Kanan Lock Down

sosial Budaya55 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Blambangan Umpu -RWK, – Setelah dipastikan tutup 3 hari kedepan akibat 11 orang pegawainya (ASN.red ) dinyatakan reaktif, kantor inspektorat Way Kanan langsung disemprot Disinfektan oleh PMI setempat yang langsung dimandori oleh Yoni Ali Setiadi. Kepala Markas PMI Way Kanan.

” Sebelumnya kami telah berkoordinasi kepada Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten untuk menentukan posisi yang akan di semprot.” Ujar Kepala Markas PMI Way Kanan.

Baca Juga  Kampung Tangguh Nusantara Segera Hadir Di Kecamatan Gunung Labuhan

“Dari keterangan yang kami dapat dari Tim gugus tugas diketahaui kalau ke  11 orang ini terdiri dari Sekretaris ,1 ASN  Irban dan 9 ASN Auditor / pengawas , dimana sebelumnya hari Senin (19/6) ASN di Lingkungan Inspektorat mengeluhkan gejala deman kemudian di adakan rapid test di Puskesmas Blambangan Umpu dan hasilnya 7 ASN reaktif, dilanjutkan pada hari selasa (20/6) rapid test terdapat 4 ASN kembali mendapatkan hasil reaktif, sehingga untuk saat ini Kantor Inspektorat Kabupaten Way Kanan di Lockdown selama 3 hari, untuk sementara semua aktifitas pekerjaan di lakukan di rumah.”terangnya

Baca Juga  TP PKK Way Kanan Sosialisasi Gebrak Masker

Yoni menambahkan, “selain melakukan penyemprotan di kantor Inspektorat, PMI juga melakukan penyemprotan di rumah susun, setelah ada warga yang di jemput Ambulance untuk dilakukan isolasi di Rumah Sakit Zainal Pagar Alam tadi pagi.,” ujar Yoni.

Dalam pada itu atas di tetapkan nya nya penutupan sementara kantor inspektorat kabupaten Way Kanan selama 3 hari kedepan tersebut menambah panjang persoalan covid-19 di Way Kanan dimana sehari sebelumnya wakil bupati Way Kanan  Drs Hi.Ali Rahman  MH.MT, dan pemerintah Kecamatan Way Tuba juga menyatakan telah melakukan Lock down kampung Suma Mukti Kecamatan Way Tuba hingga 7 hari kedepan, dan Pemkab Waykanan pun telah memyiapkan vitamin dan 1400 masker yang akan  diberikan pada masyarakat terdampak. RWK/Red