[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Bumi Agung- RWK,- Setelah 40 Hari berlangsunnya KKN-DR oleh mahasiswa UIN Raden Intan Bandar Lampung, yang dilaksanakan di kampung Sri Numpi kecamatan Bumi Agung, pemerintah kampung Sri Numpi mengajak untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, kendati dalam suasana wabah corona, masih bisa melakukan kegiatan.
Pemerintah Kampung Sri Numpi melakukan kegiatan pelepasan kuliah kerja nyata dari rumah tahun 2021 di masa Covid-19. Kegiatan tersebut merujuk pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran tahun akademik 2021/2022. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri membuat komitmen bersama terkait dengan persoalan proses pembelajaran dalam situasi covid-19.
Kesehatan dan keselamatan pendidik, tendik, siswa dan lain menjadi prioritas utama. Oleh karena itu kuliah dilaksanakan dengan daring.
Sebab tidak ada yang menjamin wabah bisa hilang, maka KKN yang juga telah memasuki masanya berdasarkan kalender akademik, tidak mungkin bisa dihilangkan atau di mundurkan sebab resikonya ketika dimundurkan mahasiswa terlambat menyelesaikan studi. Jika terlambat studi tentu akan merepotkan mahasiswa, orang tua mahasiswa, termasuk lembaga terkait akreditasi. Jadi banyak pihak yang di selamatkan dengan adanya kegiatan KKN DR Sisdamas.
Menurutnya, Kepala Kampung Sri Numpi Supriyadi melalui KKN DR Sisdamas iru diharapkan dapat melahirkan terobosan baru dari kampungnya tentang KKN yang berbasis pada kampung halaman.
“Muncul inspirasi buat saya, supaya kontrolnya bukan hanya dosen pembimbing, tapi masyarakat sekitar, tetangganya sebagai dirasakan untuk masyarakat atau tetangganya. Dugaan saya akan lebih kreatif, lebih inovatif, sebab ada cerita kalau kita kepepet kadang-kadang kretifitas itu muncul. Kalau tidak kepepet, enjoy, tidak kreatif. Mudah-mudahan hasil KKN ini memberikan manfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Upaya menghadapi adaptasi kebiasaan baru, tentu harus menggunakan dua pendekatan: Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, di rumah aja. Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, wudhu dan juga jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar, berdoa.
Dalam mendukung program kampung, di tengah situasi seperti ini pihanya berharap semoga apa yang telah dilakukan oleh para mahasiswa dapat bermanfaat baik bagi kampung maupun mahasiswa itu sendri dalam ilmu kepemerintahan maupun sosial masyarakat.
“Harapan kami semoga adik-adik KKN-DR bisa mengambil ilmu dari kampung Sri Numpi baik itu dari ilmu kepemerintahan maupun cara bermasyarakat dan kami berdoa semoga adik-adik KKN bisa melanjutkan kuliahnya kembali dengan baik dan tercapai dengan sukses atas apa yg diharapkan dan dicita-citakan”tutupnya.
Untuk KKN tahun ini memakai model KKN DR Sisdamas (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat). KKN yang diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui refleksi sosial, perencanaan, dan pelaksanaan program sesuai kompetensi peserta KKN serta dengan memanfaatkan berbagai media sosial.RWK/KDR