“Awalnya saya menghubungi Yoni via telpon untuk meminta hak jawab, meluruskan berita tesebut karena saya anggap itu seperti opini pribadi dan tanpa konfirmasi, akan tetapi dengan arogan saudara Yoni meminta saya meminta dengan tertulis, yang tentu saja saya tolak,karena saya akan meyampaikan secara langsung,” ujar Indra.
“Dalam percakapan Via telpon itu juga, Yoni meminta saya untuk menemuinya di Markas PMI, padahal awalnya sudah sepakat untuk bertemu di tempat netral yaitu kafe Umpu bhakti, namun sesampianya kami di cafe Umpu Bhakti, ternyata Yoni tetap tidak ada sehingga saya langsung menelponnya, dan Yoni beralasan dia masih ada kerjaan sehingga saya menunggu sekitar 15 menit, karean Yoni belum jyag datang saya hubungi kembali, Tapi dia (Yoni, RED) menjawab telpon saya bernada tinggi, kata dia ‘saya masih banyak kerjaan kalau mau kamu kesini’ sembari terdengar gebrakan meja,” ujar Indra.
Masih menurut Indra, setibanya di tempat yang dikatakan Yoni, ia menanyakan kepada Yoni kenapa ada berita sepihak.
“Saya bilang keberatan dan saya meminta hak jawab, tapi Yoni bilang hasil investigasi Team. Lalu saya Jawab, ini bukan produk jurnalistik, tidak profesional karena itu bukan berita terapi opini pribadi, dan saat sedang berdebat Karena saling merasa benar, keduanya terjadi adu mulut dan ada pihak lain yang melakukan keributan.