[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Berita Suara"]
Kecamatan Umpu Semenguk – Petani kelapa sawit di Kabupaten wayakanan, sejak awal tanggal 16/11/2020 mulai resah, karena harga Buah Segar (TBS) sawit mengalami penurunan secara bertahap mulai dari Rp1.500 per kg hingga menjadi Rp1.470 per kilogram.
Soleha, salah seorang petani sawit di kawasan indotani Kecamatan bl.umpu, Senin mengaku secara berangsur-ansur mengalami penurunan pendapatan dari hasil panen sawitnya.
“Kata tengkulak, harga sawit yang rendah karena banyak yang panen, sementara hanya pabrik-pabrik tertentu yang mau membeli karena sekarang pengiriman agak susah jelasnya.
Akibat dari situasi tersebut, keberadaan sawit melimpah sehingga harga anjlok, terserah pabrik menentukan harga.
Bagi petani, dari pada tidak ada yang beli, ya lebih baik dijual seadanya meski keputusan itu berat karena harus menanggung biaya yang tidak sedikit ini.
kepada pak Hartono, petani sawit Umpu Semenguk mengatakan, dalam masa pandemi ini terjadi penurunan harga tandan buah segar sawit, jadi antara harga Rp 1.470 per per 1kg nya, di karena kan sekarang lagi musim buah sawit jadi sekarang kita agak sulit untuk mengirimkan ke pusat di karena kan faktor untuk kirim buak agak susah karena mobil tidak ada ujar nya.
Dhendy