Negeri Agung (RWK)-Nasib petani Jagung di Kampung Kota Baru rupanya tak selalu beruntung. Setelah beberapa tempat tanaman jagung yang hampir tidak panen diserang hama ulat kini derita harus dialami kembali oleh mereka.
Potensi hujan yang tidak merata dengan intensitas yang rendah menjadi bencana tersendiri untuk petani dengan sawah tadah hujan, khususnya bagi mereka yang telah menanam benih jagungnya pada awal Nopember lalu hingga 2 pekan tak turun hujan.
Seperti yang dialami Emon , warga Kampung Kota Baru Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan. Ia terancam merugi jutaan rupiah karena puluhan kilogram benih yang telah ditanam hampir tak memiliki pertumbuhan karena kurangnya air,jika hujan tak kunjung berenti maka tanaman jagung saya terkena banjir.
“Hampir 20 kg benih jagung yang telah saya tanam, perkiraan dua hektare yan saya tanam namun sudah hampir 2 pekan ini tak turun hujan yang cukup untuk pertumbuhan jagung, saya rasa bukan saya sendiri yang merasakan,”ujarnya, senin(23/11).
Pihaknya bersama dengan warga lainya menanam jagung saat hujan pertama pada permulaan November. Sejak sejak itu, hujan tak lagi turun.
“Sudah dua minggu tak ada hujan, ini jagung, terancam mati. Semoga saja segera ada hujan. Setidaknya tertolong lah meski tak maksimal,”keluhnya.
Masih dengan Emon keluhan petani jagung. Ia mengeluhkan iklim yang tidak menentu dan sulitnya hujan. Selain itu, petani yang lain pun merasakan sudah tak punya harapan lagi terhadap tanaman jagungnya yang terlanjur ditanam.
“Kalaupun hujan saat ini sudah tidak tertolong. Ikhlas saja, ini risiko jadi petani,”ucapnya Emon. RWK/A.SAID.