ITB Dorong Program Pengabdian Masyarakat Peternak Ikan

Pemerintahan0 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Baradatu-RWK, – Salah satu masalah besar dan Krusial Sumatera khususnya Lampung adalah masih tingginya masalah kasus Stunting.Beragam usaha dilakukan termasuk peningkatan makanan sumber Protein misalnya penyediaan hasil blBudidaya Ikan di masa Pandemik ini

https://luglawhaulsano.net/4/8420418

Untuk itu Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat bertema pemulihan Ekonomi dengan mengenalkan sistem berbagai Teknologi yang diperlukan cepat untuk membantu pemulihan Ekonomi , salah satunya Ternak Ikan yang terimbas masa Pandemik.

Program bernama “Aplikasi Data Sains, e-Commerce, Dan Pengetahuan Hayati Dalam Peningkatan Kekuatan Ekonomi Peternak Ikan Di Kabupaten Way Kanan Lampung” yang diketuai oleh. Acep Purqon. Phd, salah satu dosen ITB tersebut menitik beratkan pada perlunya pengetahuan terintegrasi di atas untuk mendukung sistem Sustainable farming bagi Masyarakat.

Program yang dilaksanakan pada hari (Minggu/7/ 2021) pukul 13.00 ini adalah lanjutan dari program Diseminasi pada mitra pengabdian ITB yaitu para peternak Ikan Lampung, Khusunya Way Kanan yang dihadiri ketua Firwantoro. SH.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418
Baca Juga  Tutup Tahun 2021, Kapolres Resmikan Gedung Satres Narkoba Polres Way Kanan.

Program ini penting untuk mentransformasikan pengetahuan kepada pelaku budidaya ternak Ikan terutama untuk kelompok Tani atau Peternak dengan lahan terbatas sehingga setiap rumah pun bisa memanfaatkan lingkungan pekarangannya untuk sumber ekonomi sehingga bisa membantu mempercepat program pemulihan Ekonomi akibat Pandemi Covid-19.

Hal yang penting dibantu dari para Peternak Ikan ini juga dalam hal pemasaran dimana Program ini membantu dukungan E-commerce dan Market Place sehingga para Peternak lebih melek IT.

Selanjutnya pemanfaatan Database yang baik dari Ilmu Data Science (sains Data) untuk keperluan Traceability sehingga dapat diambil langkah dan cara tindakan yang tepat dalam mengelola cara tersebut.

Salah satu masalah Krusial lain di Peternakan Ikan tentunya adalah Pakan Ternak.

Program ini juga mendorong kemandirian sumber Pakan dengan memperkenalkan pakan Ikan murah meriah yaitu Magot.

Baca Juga  Pemkab Himbau Agar ASN Patuhi Edaran Bupati Terkait Bepergian Keluar Daerah

Peternak Ikan yang menguasai cara Peternak magot ini maka bisa menekan biaya pakan Ikan yang kadang melambung tinggi sehingga banyak peternak Ikan gulung tikar di tengah tekanan harga ke tengkulak juga.

Tim ini juga memberikan bantuan kepada masyarakat berupa alat pengatur Oksigen dalam Air (Micro Bubble) yang bisa dibuat sendiri dan bisa ditempatkan di kolam kecil di Rumah.

Nantinya diharapkan pemanfaatan halaman-halaman rumah menjadi sumber pendapatan Masyarakat karena alat ini hemat Energi namun efisiensi tinggi untuk Sumber Oksigen tersebut.

Lebih lanjut bapak Acep Purqon.Phd menjelaskan tentang konsep Pertanian Terpadu, (integrated farming) yang di dalamnya terdapat beberapa unsur saling berkaitan dan merupakan komponen pokok mencapai upaya dalam peningkatan kemandirian Masyarakat.

” Pertanian Terintregasi adalah menggabungkan Konsep Pertanian dan Perikanan serta penyediaan Pakan agar terjadi Simbiosis yang menguntungkan misal dengan memamfaatkan bahan sisa limbah dan Magot sebagai sumber utama Ikan sehingga bisa Circular Economy”, Ungkapnya.

Baca Juga  Kampung Bandar Kasih Salurkan BLT-DD Hari Ini

Selain itu Konsep Pertanian Terintregrasi tersebut merupakan wujud nyata pengabdian ke Masyarakat yang membutuhkan bantuan cara solusi peningkatan sumber Protein.

“Program pengabdian ini merupakan Pilot Project, yang sudah berjalan di Lampung terutama di kampung setia negara kecamatan baradatu Kabupaten Way Kanan, tujuanya menciptakan kemandirian Desa, dengan memperdayakannya, membekali pengetahuan”, tambahnya.

Program Sustainable Village, adalah bagaimana kedepan setiap masyarakat mandiri dalam hal Pangan dan dengan sumber Protein yang tercukupi dengan mengolah sendiri.

Untuk mendukung suksesnya pemulihan ekonomi tersebut, maka perlu kerjasama Pentahelix yang melibatkan ABG-CM (Academic, Business, Government, Community, Media).

Setiap unsur ini adalah pilar penting untuk mendukung beragam sistem yang tepat untuk masing-masing daerah dengan keunikannya masing-masing, misal pendekatan Aquaculture, Smart Farming, Precision Farming, Integrated Farming.RWK/FTR