Harga Tak Naik Naik petani tahan panen Singkong

Umum4 Dilihat

Negeri Agung. (RWK),- Petani singkong diwilayah Kampung Bandar Dalam Kecamatan Negeri Agung, tunda panen  mengeluhkan harga singkong  yang tidak kunjung naik. Akibatnya, petani singkong tidak mau memanen hasil tanamannya, Hal itu diungkapkan oleh seorang  petani di Kampung Bandar Dalam Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan bernama Hayuna saat dikonfirmasi Media Radar Way Kanan.

 “Mau di panen harga singkong masih tidak kunjung naik. Menurutnya harga singkong yang saat ini sangat rendah, per kilogramnya Rp 1.195 ,Harga segitu masih kotor, belum potongannya yang  mencapai 30 persen,”Ungkap Hayuna.

Baca Juga  Taat Hukum Warga Bonglai Serahkan Senpira kepada Kapolsek Banjit

“Jika dihitung  harga Rp 1.195 dengan potongan harga 30 persen dapat kita sangat kecil belum lagi potongan biaya lain  paling  bersihnya yang diterima kita petani Rp 700 per kilogram,dapat apalagi kita,” imbuh Ibu rumah tangga tersebut.  

Masih menurut Hayuna, ia dan petani lain merasa sangat mashgul karena harga singkong yang rendah ini, sudah cukup lama, sehingga ada keinginan untuk beralaih pada tanaman lain, akan tetapi masihg bungung mau menanam apa, karena semua harus kembali keawal,

Baca Juga  BLT DD Tahap 3 Kampung Tiuh Balak II Kembali di Salurkan

“ mau nanam semangka berrati saya harus cari lahan baru na buka lahan, baru termasuk mencari bibit serta persiapan mesin air untuk menyiram disaat kemarau sepeeti ini, tetapi kalau menanam singkong sudah ada bibit dan lahannya, namun dengan harga yang terus turun, kami juga tidak akan dapat apa apa, apa iya pemerintah tidak bisa mengkondisikan harga singkong ya,” tanya Hayuna, seraya menambahkan mengapa tidak ada pembinaan dari Pemerintah,

Baca Juga  SOP IGA SAPI, Kuliner Way Kanan Bikin Nambah Nasi, RM Mbak Septi Sidoarjo

Terpisah, Chandra, petani singkong lainnya menyatakan duluia pernah mendegar Pemerintah memberikan bantuan pada kelompok tani untuk pengembangan lahan tanaman singkong, akan tetapi seiring dengan waktu program tersebut hilang begitu saja,

“ Kemana dananya, siapa penerimanya bagaimana perkembangannya kami tidak tahu, hanya Pemerintahlah yang tau ,” ujar Chandra. RWK I/SAID