Blambangan Umpu.RWK- Masyarakat Ibukota Way Kanan ( Blambangan Umpu red ), mengeluhkan PLN yang Pyar Pet sehari terkadang mati 2 kali dan bahkan tadi malam dalam kurun waktu tidak sampai 3 jam terjadi lebih dari 5 kali mati lampu, sehingga membuat masyarakat merasa dirugikan, padahal baru semalam turun hujan.
“ Tempat kita ini berbulan bulan tidak hujan, pas hujan semalam langsung mati lampu, hiduo sebentar mati lagi, hidup lagi mati lagi, demikian berkali kali, ini baru hari pertama hujan, bagaimana kalau masuk musim hujan apakah kita akan terus mengalami hal ini, yang jadi pertanyaan kami masyarakat, apakah kejadian ini tidak dapat diprediksi oleh petugas PLN atau memang bisa jadi PJU ini belum dibayar oleh Pemda,” ujar Putra tokoh masyarakat Blambangan Umpu.
Masih menurut Putra, yang ia dengar kalau Pemkab Way Kanan sudah menganggarkan perawatan PJU ( Lampu jalan red ) di Dinas Pekerjaan Umum Way Kanan, akan tetapi mengapa belum juga dilakukan perbaikan oleh Pemkab Way Kanan.
“Blambangan Umpu ini Ibukota Kabupaten Way Kanan, kalau malam hari gelap gulita karena lampu jalan tidak ada yang hidup, padahal setiap melakujkan pembayaran di PLN kami tidak pernah telat membayar PJU, tapi kok lampou jalan ini berbulan bulan tidak hidup , untung sekarang semua tyernak masyarakat sudah di Kandangkan, kalau tidak niscaya setiap hendak beri8badah ke MAsjid bisa saja warga akan menginjak kotoran ternak,” ujar Putra tentang kondisi Blambangan Umpu dimalam hari .
Pernyataan Putra juga dibenarkan oleh Yadi warga Blambangan Umpu lainnya,dimana menurut Yadi seharusnya sebagai Ibukota Kabupaten dimalam hari sudah selayaknya jalan jalan utama terang benderang sehingga masyarakat akan merasa aman dan nyaman untuk beraktipitas, juga dapat menghindarkan berbagai tindak kejahatan.
Terkait perbaikan dan atau perawatan lampu jalan di Ibukota Blambangan Umpu, Joni H, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Way Kanan membenarkan halo itu dan menyatakan pihaknya sudah memilki rekanan kerja swasta yang akan melaksanakan perawatan, akan tetapi hingga hariu ini dirinya belum menerima anggarahn untuk itu.
“ Pengerjaan perawatan Lampu jalan itu harus dilakukan oleh pihak ke 3 ( reekanan swasta red) dan setelah melalui seleksi sesuai dengan regulasi yang ada, hal itu telah tersedia, akan tetapi hingga hari ini dana itu belum juga turun, jadi bagaimana kami bisa melaksanakan perawatan, padahal kami sudah menghitung dari Stasiun Kerata Api Blambangan Umpu hingga ke Kampoung Negeri Baru Umpu semenguk terdapat 170 titik yang harus dilakukan perehapan,” ujar Joni, seraya menambahkan awalnya anggaran yang akan diberikan melakukan perawatan lampu jalan itu sejumlah Rp. 300 juta, akan tetapi terimbas Pilkada menjadi Rp. 125 Juta, mirisnya yang Rp. 125 Juta itu jug dananya belum ia terima, sehingga perbaikan lampu jalan belum bisa berjalan. RWKI