Gunung Labuhan, RWK- Menjelang panen raya, harga jagung justru merosot. Kemerosotan ini terlihat dari lonjakan harga yang turun drastis.
Baru sebulan yang lalu, Mei 2022 harga jagung KW (kering super) menyentuh harga Rp.5.200 per Kilogram dan Asalan (Basah) Rp.4.950. Namun saat ini berubah harga, KW super dengan kadar Air 15, harga tertinggi Rp. 4.800 di Pabrik, Asalan Rp.3.300.
“Entahlah, kalau setiap saat harga selalu merosot terus-terusan, gairah kami bertani jadi tidak semangat, padahal kalau dilihat dari harga pupuk tentu tak seimbang, apakah ini adil?,” keluh Rudin (33) salah seorang petani jagung wilayah kecamatan Gunung Labuhan.
Keluhan itu rupanya tak hanya dirasakan Rudin, tetapi juga dirasakan Anan (55) warga Bengkulu Jaya. Detik-detik panen seperti ini, selain dirinya mengantisipasi harga tersebut, justru mengharuskan
merogoh kocek kembali sebab di batang dan buah jagung tumbuh jamur jika tidak dibasmi dengan pestisida, berdampak kerugian.
“Kalau bicara modal, tentu sangat pantastis, tetapi harga jagung tidak mendukung, malah anjlok, kami berharap kepada pihak yang berkompeten untuk memperhatikan hal ini,”pungkasnya.RWK/Oksi.