Radarwaykanan.com – Masyarakat di Kecamatan Negeri Besar, Pakuan Ratu, dan Negara Batin serta kecamatan lainnya mulai merasakan dampak kenaikan harga tabung gas LPG 3 kilogram (kg) atau yang dikenal sebagai gas melon. Dalam sepekan terakhir, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas di warung-warung maupun pangkalan resmi.
Bibah (30), seorang warga Kampung Pakuan Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu, mengungkapkan bahwa kenaikan harga gas sudah dirasakannya hampir dua minggu terakhir. Sebagai pedagang gorengan, soto, dan bakso, kenaikan ini cukup berdampak pada usaha kecil, begitu juga dengan daerah kecamatan lainnya
“Gas melon sekarang mahal. Sampai kemarin, saya merasakan betul dampaknya. Harga gas melon bisa mencapai Rp 35.000 per tabung. Ini tentu menyulitkan kami sebagai pedagang kecil,” keluh Bibah.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Linjau (16), warga Kampung Sribasuki, Kecamatan Negeri Besar. Ia mengaku selain harga yang naik, ketersediaan gas 3 kg juga semakin langka di warung-warung sekitar.
“Kalau beli langsung di pangkalan, harganya masih normal sekitar Rp 25.000. Tapi, stok di pangkalan cepat habis. Bagi kami yang tidak kebagian, terpaksa beli di warung dengan harga yang lebih tinggi, mulai dari Rp 27.000 hingga Rp 33.000 per tabung. Sekarang malah makin sulit dicari, sekalinya ada, harganya sudah mahal,” ungkap Linjau.
Kondisi ini semakin memberatkan warga, terutama bagi mereka yang bergantung pada gas melon untuk kebutuhan usaha dan rumah tangga. Warga berharap ada langkah cepat dari pihak terkait untuk menstabilkan harga dan memperlancar distribusi gas LPG 3 kg di wilayah mereka. Joni