Tanaman Hias Melonjak Naik

Way Kanan (RWK) – Harga beberapa jenis tanaman hias merangkak naik hingga ber kali lipat semenjak pandemi Covid-19. Wabah yang berjangkit di Indonesia ini membuat sebagian orang mengisi waktu di rumah dengan berkebun. Selama pandemi menumbuhkan minat sebagian masyarakat terhadap tanaman hias. Pertumbuhan hobi ini pun diikuti dengan bertambahnya permintaan, hingga membuat harga beberapa tanaman hias kian mahal. Selasa (03/11).

Antusiasme sebagian masyarakat itu mengantarkan beberapa tanaman hias menjadi primadona dengan harga selangit. Rina, (30) tahun pegiat tanaman hias Kecamatan Baradatu pun mengakui ada tanaman-tanaman yang dulu hanya bernilai belasan hingga puluhan ribu, namun kini melonjak hingga ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah.

“Enggak cuma monstera, seluruh tanaman hias. Ada yang dulu misal harga Rp10 ribu sekarang jadi Rp150 ribuan,” kata Rina kepada Radar Way kanan.

Ia juga mengamati, kecenderungan meroketnya harga ini kebanyakan terjadi pada tanaman hias jenis indoor, “Sebangsa phillo-philloan, singonium, caladium, alocasia, anthurium, aglaonema,” Ucapnya.

Lanjutnya, untuk tanaman Aglaonema Snow White ukuran medium misalnya, jika pada sebelum pandemi bisa didapat dengan harga Rp15 ribu, kini menjadi Rp 80 ribuan, “Philo lemon sebelum pandemi Rp10 ribu, sekarang Rp50 ribu. Alocasia silver dragon dulu Rp50 ribu, sekarang Rp250 ribu. Anthurium kuping gajah dulu Rp15ribu, sekarang Rp 200 ribu,” sambung dia.

Akhir-akhir ini tanaman Monstera banyak diminati karena daunnya yang unik. Dari genus Monstera, ada beberapa spesies yang banyak diminati antara lain, Monstera deliciosa dengan daun lebar dan seperti dipotong-potong atau Monstera adansonii yang memiliki daun berlubang.

Baca Juga  Polsek Bumi Agung Ringkus DPO Pelaku Curas di Jalan Umum Pisang Indah

Melansir dari berbagai sumber, Monstera dulu hanya dihargai ratusan ribu rupiah. Untuk Monstera empat daun, hanya sekitar Rp100ribu. Kini Monstera dibanderol dengan harga jutaan. Bahkan belum lama ini, ‘janda bolong’ alias Monstera adansonii variegata ditebus dengan harga juta rupiah.

Monstera adansonii variegata tersebut punya keunikan. Selain daun-daun yang berlubang, ada semburat putih seperti efek semprotan cat, “Warna putih ini dari variegata-nya. Corak yang banyak dicari itu yang daunnya setengah putih setengah hijau. Kalau umumnya seperti cipratan,” kata Rina pegiat tanaman hias.

Lebih jauh Rina menjelaskan tentang tanaman hias seperti, Syngonium berasal dari keluarga Araceae, yang mempunyai sejarah tanaman tropis yang tumbuh di Meksiko Selatan dan beberapa wilayah di Amerika Selatan. Salah satu spesies yang cukup umum dibudidaya sebagai tanaman hias adalah Syngonium podophyllum atau hanya disebut Syngonium.

Menurutnya jika melihat harga tanaman ini di marketplace, rata-rata menawarkan spesies variegata. Variegata memberikan warna putih atau kuning pada daun Syngonium yang umumnya hijau. Syngonium variegata dijual dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp800 ribu. Padahal sebelum pandemi, harga jual Syngonium hanya sekitar Rp10 ribuan, “Singonium biasa beli Rp10 ribuan udah cakep banget, semenjak pandemi harganya 3 kali lipat dan susah barangnya,” jelasnya

Kemudian Lidah mertua alias Sansevieria adalah tanaman hias dengan bentuk daun-daun tegak, kaku dan bisa bertahan dalam kondisi apapun, lidah mertua bisa di jadikan tanaman ideal untuk membantu memurnikan udara dalam ruangan.

Baca Juga  PMI Way Kanan berguru ke PMI DKI Jakarta

Bahkan, ketika tanaman lain mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari, si lidah mertua masih terus memproduksi oksigen, Menilik di beberapa pasaran tanaman hias, lidah mertua masih memiliki harga terjangkau dari belasan hingga puluhan ribu rupiah. Spesies Sansevieria trifasciata laurentii yang disebut lidah mertua dulu hanya dibanderol Rp5.000. Kini bisa menemukan jenis serupa dengan harga hampir Rp100ribu.

Sedangkan spesies Sansevieria hahnii yang mirip sarang burung dibanderol dengan harga mulai dari Rp50ribu.

Aglaonema alias Sri Rejeki kini juga tengah menikmati popularitasnya. Sempat ‘seksi’ pada sekitar beberapa tahun silam, kini Aglaonema kembali diburu.

Harga yang Anda temui kini kurang lebih serupa dengan harga Aglaonema saat tenar beberapa tahun silam. Per pot atau per tanaman bisa dibanderol puluhan juta Rupiah.

Aglaonema menarik minat pecinta tanaman hias karena daunnya yang berwarna cerah dan bercorak unik. Tak hanya itu, Aglaonema juga siap beradaptasi dengan berbagai kondisi ruangan.

Sesuai namanya, tanaman ini diyakini membawa ‘rejeki’ atau energi baik. Kemampuan Aglaonema menyaring polutan di ruangan barangkali jadi salah satu di antara keberuntungan itu.

Untuk memelihara Aglaonema, Anda setidaknya menyiapkan dana mulai dari Rp150ribu untuk bibitnya saja. Meski kini harganya selangit, dulu Aglaonema nyaris dilupakan dan bahkan Anda bisa menemukannya di pekarangan-pekarangan rumah.

Baca Juga  Tes Penjaringan Aparatur Kampung Rejo Sari, Kecamatan Negri Agung

Tidak hanya menyoal kenaikan harga, pandemi membuat satu jenis tanaman jadi ‘naik kasta’. Adalah keladi. Tanaman yang biasanya tumbuh liar di sekitar pekarangan lembap atau got-got saluran air, kini bersolek di antara tanaman-tanaman hias lain.

Keladi sebenarnya masih satu keluarga dengan Syngonium tapi genus Caladium. Keladi umumnya tidak mempunyai batang tetapi pelepah atau tangkai daun. Keindahan keladi terletak pada lekuk, corak dan tulang-tulang daun yang menonjol dan berwarna kontras.

Di kalangan pecinta tanaman hias, keladi yang banyak diminati antara lain spesies Alocacia cuprea atau keladi tengkorak, Alocasia polly dengan daun warna hijau dan pink, Alocasia sanderiana dengan daun berwarna hijau segar dan tulang daun berwarna putih juga Caladium tricolor atau keladi dengan daun berwarna hijau dan corak pink-putih. Menilik pasaran, keladi hias dijual mulai dari Rp20ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis.

Kemolekan Anthurium plowmanii alias gelombang cinta sempat bikin geger karena harganya yang mencapai puluhan juta. Kemudian ada Anthurium jenmanii dengan warna ‘jreng’ nan cantik yang harganya dipatok per daun.

Pada sekitar beberpa tahun silam, keduanya eksis dengan harga fantastis. Namun harga tanaman menukik tajam dari per daun bisa mencapai Rp300 ribu menjadi Rp100 ribu per tanaman.

Berkat pandemi, Anthurium kembali meraih popularitas. Di pasaran, Anthurium dipatok dengan harga mulai dari Rp50 ribu untuk bibitnya saja. Sedangkan untuk Anthurium yang berukuran besar dijual mulai juta rupiah.RWK/AWAL.