Way Kanan — Di tengah semangat Hari Bhayangkara ke-79, enam awak media dari Way Kanan mendapat penghormatan istimewa. Mereka bukan polisi, bukan tentara, namun mereka adalah penjaga kebenaran yang tanpa seragam—para jurnalis.
Upacara Hari Bhayangkara yang digelar di halaman Mapolres Way Kanan, Selasa (1/7/2025), berlangsung penuh khidmat. Di hadapan Bupati Way Kanan Ayu Assalasiah, Dandim 0427/WK Letkol Arm Sigit Windarto, Kajari Dody A.J. Sinaga, SH., MH, dan unsur Forkopimda lainnya, Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang memimpin upacara dengan ketegasan dan ketulusan.
Dalam sambutannya, Kapolres mengungkapkan apresiasi mendalam atas peran media massa yang dinilai menjadi mata dan telinga masyarakat, serta sahabat kritis institusi.
“Kami percaya, pers bukan sekadar peliput peristiwa. Mereka adalah mitra perubahan, pilar demokrasi yang turut menjaga wajah hukum dan keadilan di tengah masyarakat,” ujar AKBP Adanan dengan nada tegas namun bersahabat.
Tak hanya deretan pejabat, tokoh agama dan masyarakat hadir dalam acara penuh makna ini. Namun, sorotan hari itu jatuh pada para pewarta yang kerap hadir dalam sunyi dan senyap, menyajikan berita dari balik garis polisi, dari tengah kobaran api, dari deru roda hukum yang terus berputar.
Enam media yang mendapat penghargaan yaitu:
- RRI
- TVRI
- Lampung Post
- Radar Lampung TV
- Radar Way Kanan
- Tribun Lampung
Mereka diapresiasi atas kontribusi luar biasa dalam menyebarluaskan informasi, menjaga kondusivitas, serta membangun narasi yang mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol. Ini adalah bentuk rasa hormat kami kepada rekan-rekan media, yang tanpa pamrih mengabdi lewat tulisan, gambar, dan suara,” ucap Kapolres
Peringatan Hari Bhayangkara bukan hanya prosesi tahunan. Ia adalah momentum memperkuat sinergi, merajut kembali nilai-nilai kebangsaan, dan mempertegas bahwa keamanan bukan hanya tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Doa lintas agama yang dipanjatkan menutup acara dengan harapan: semoga Polri semakin presisi, dan insan pers terus menjadi cahaya di tengah gelapnya disinformasi.(RWK/w)