oleh

Peringati Hari Santri Nasional, Bupati Ayu Ajak Santri Jadi Garda Moral Bangsa

-Umum-6051 Dilihat

Rebang Tangkas,Radar Way Kanan.Com.- Ribuan santri dan masyarakat tumpah ruah memenuhi halaman Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putri, Kampung Tanjung Sari, Kecamatan Rebang Tangkas, Rabu (22/10/2025).
Suasana penuh khidmat itu menjadi saksi peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 tingkat Kabupaten Way Kanan, yang dihadiri langsung oleh Bupati Way Kanan, Ayu Asalasiyah, S.Ked.

Dalam upacara yang dilanjutkan dengan Tabligh Akbar dan Istighosah Kubro tersebut, Bupati Ayu tampil membacakan amanat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ia mengingatkan kembali makna historis Hari Santri sebagai tonggak perjuangan kaum ulama dan santri mempertahankan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945.

“Hari ini kita mengenang babak agung dalam sejarah bangsa, saat para ulama dan santri mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan. Resolusi Jihad bukan sekadar seruan perang, tapi piagam moral yang menegaskan cinta tanah air sebagai bagian dari iman,” ucap Bupati Ayu lantang di hadapan jamaah.

Tahun ini, Hari Santri Nasional mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia: Agenda Konsolidasi untuk Persatuan Nasional.”
Tema tersebut, kata Bupati, bukan hanya slogan, melainkan ajakan agar seluruh elemen bangsa — terutama kaum santri — menjaga semangat kemerdekaan tetap hidup dalam setiap aspek kehidupan.

“Santri hari ini tak lagi berjuang dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, etika, dan solidaritas sosial. Mereka adalah benteng moral, penjaga kedaulatan, dan penopang kebangsaan,” lanjutnya dengan penuh semangat.

Bupati Ayu juga menegaskan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya soal ekonomi dan teknologi, tapi juga soal akhlak, kejujuran, kasih sayang, dan nilai-nilai spiritual yang menjadi ciri khas pesantren.

“Peradaban mulia hanya akan tumbuh bila rakyatnya berakhlak dan pemimpinnya berjiwa pengabdian. Di sinilah peran santri — menjadi pelita di tengah gelapnya zaman, penuntun bangsa menuju kemuliaan,” pungkasnya.

Acara berlangsung khidmat, diakhiri dengan doa bersama dan lantunan shalawat yang menggema di udara.
Peringatan Hari Santri kali ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi momentum pengingat bahwa santri adalah bagian penting dari denyut sejarah, moral, dan masa depan Indonesia. RWK/WEN