oleh

Dorong Ketahanan Pangan, Wakil Bupati OKU H. Marjito Bachri Sinkronisasi Program Perikanan Bersama Dinas Provinsi Sumsel

-Umum-160 Dilihat

Palembang,Radar Oku Raya.- Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Ir. H. Marjito Bachri, didampingi Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKU, H. Juarsyah, hari ini Rabu (15/10/2025), melakukan koordinasi dan sinkronisasi teknis Program Kerja dan kegiatan pengembangan potensi sektor perikanan Kabupaten OKU dengan Pemprov Sumsel.

Pada Rakor yang digelar di Kantor Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, pada pukul 14.00 hingga 16.30 WIB itu, Wabup dan rombongan diterima langsung oleh H. Aries Irwan Wahyu, S.STPi., M.Si., Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan.

Rapat koordinasi itu bertujuan guna menyamakan visi-misi dan menyelaraskan program pembangunan perikanan Kabupaten OKU dengan kebijakan provinsi dan nasional, khususnya dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dalam sektor perikanan, sesuai dengan arah program Presiden H. Prabowo Subianto di bidang pangan.

Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, H. Aries Irwan Wahyu, menyambut baik inisiatif Kabupaten OKU untuk memperkuat sinergi teknis. Menurutnya, kolaborasi daerah-provinsi sangat penting agar program perikanan berjalan efektif, tidak tumpang tindih, dan dapat menjangkau masyarakat hingga tingkat desa.

Sementara Wakil Bupati OKU, H. Marjito Bachri, menyatakan bahwa sektor perikanan menjadi salah satu primadona dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat OKU, terutama di zona-zona yang memiliki potensi perairan rawa, sungai, dan kolam. Ia menjelaskan bahwa pemkab OKU ingin memperkuat ekosistem budidaya ikan agar hasil tangkapan dan produksi ikan meningkat.

“OKU kaya akan potensi lahan air baik mulai dari sungai, rawa, maupun kolam, namun selama ini belum tergarap optimal. Dengan pendampingan teknis dari provinsi dan alokasi program yang tepat, kita yakin potensi itu bisa menjadi sumber ekonomi rakyat,” kata Marjito Bachri.

Dalam pertemuan itu, Kadis Perikanan Kabupaten OKU, H. Juarsyah, memaparkan peta program prioritas OKU untuk beberapa tahun ke depan: peningkatan sarana prasarana budidaya ikan (termasuk pembenihan, pakan, dan sistem irigasi kecil), pengembangan cluster pembudidaya ikan di kecamatan-kecamatan potensial, pelatihan dan pendampingan teknis bagi kelompok masyarakat, serta pemberdayaan UMKM pengolahan hasil ikan.

” Salah satu tantangan selama ini adalah kelemahan pada aspek teknis seperti manajemen kualitas air, sistem pergantian air, pemilihan benih unggul, dan akses pasar. “Oleh sebab itu kita butuh pendampingan dari provinsi agar standar teknisnya kuat dan bisa mengikuti perkembangan teknologi budidaya ikan,” ujar Juarsyah.

Rakor juga membahas mekanisme pembagian tugas dan tanggung jawab dalam program bersama: provinsi bertanggung jawab pada aspek akademis, teknis lanjutan, dan fasilitasi skema insentif, sedangkan kabupaten bertugas pada pengorganisasian kelompok pembudidaya, penganggaran, monitoring lokal, dan akses pasar masyarakat.

Secara khusus, disepakati rencana pilot project pengembangan budidaya ikan di beberapa kecamatan prioritas OKU yang memiliki potensi perairan memadai, dengan dukungan fasilitas pemeliharaan modern dan pendampingan teknis berkelanjutan. Nantinya, hasil pilot ini akan dievaluasi dan dijadikan model bagi kecamatan lainnya.

Wabup OKU Marjito Bachri juga menekankan bahwa program ini tidak semata-mata soal produksi ikan volume tinggi, namun juga soal keberlanjutan ekologi dan kualitas lingkungan. “Kita harus menjaga kualitas air, mencegah pencemaran dan kondisi lingkungan perairan agar budidaya ikan tetap sehat dan lestari,” tegasnya.

Marjito Bachri menyampaikan harapannya agar melalui kerja sama ini, Kabupaten OKU dapat menjadi salah satu kontributor utama produksi perikanan di Sumatra Selatan. “Kita ingin OKU tak hanya konsumsi ikan dari luar, tapi juga menjadi pemasok ikan ke kabupaten tetangga,” ujarnya.

Dalam diskusi, pihak provinsi menyampaikan beberapa skema bantuan teknis dan pendanaan, termasuk pendanaan hibah, akses kredit mikro perikanan, dan skema matching fund dengan kabupaten. Juga dibicarakan kemungkinan kemitraan dengan lembaga riset dan universitas untuk riset budidaya ikan lokal dan adaptasi teknologi baru.

Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumsel, Aries Irwan Wahyu, menjanjikan bahwa provinsi akan menyusun modul pelatihan teknis dan memberikan tim pendamping lapangan ke OKU secara bergilir. Ia menilai OKU sebagai salah satu kabupaten dengan potensi terbesar di Sumsel untuk menjadi sentra perikanan budidaya.

Selaras dengan visi nasional Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan sektor ikan, program sinergi ini diharapkan menciptakan efek domino: peningkatan produksi, kemandirian pangan, penciptaan lapangan kerja baru, dan kenaikan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan.

Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman teknis antara Pemkab OKU (melalui Dinas Perikanan OKU) dengan Dinas Perikanan Provinsi Sumsel, sebagai komitmen awal kolaborasi dalam program bersama. Bersama itu, disepakati jadwal tindak lanjut insfrastruktur, monitoring, evaluasi berkala, dan publikasi keberhasilan program ke media dan masyarakat luas.

Wabup OKU Marjito Bachri menutup kegiatan dengan menyampaikan terima kasih kepada pihak provinsi atas dukungan penuh serta menyampaikan amanat kepada aparatur dan pembudidaya di OKU agar bersiap dan tangguh dalam menyukseskan program perikanan ini. “Mari kita bergerak cepat, penuh tanggung jawab, dan berkomitmen agar potensi ikan OKU menjadi berkah nyata bagi masyarakat,” tutupnya. ROR/KDR.