Blambangan Umpu, (RWK) – Masyarakat Kampung Gunung Baru Kecamatan Gunung Labuhan meminta kepada pihak yang berkompenten untuk turun ke Kampungnya, karena diduga banyak pelaksanaan pembangungunan yang bersumber dari Dana Desa yang tidak sesuai dan bahkann diduga fiktfi, salah satunya adalah Pembangunan Drainase sepanjang 95 Meter di dusun 2 Kampung Gunung Baru Gunung Labuhan Way Kanan.
Berdasarkan Investigasi RLMG, pembangunan Draenase yang memakan anggaran Rp. 22. 462.000 dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024, patut dipertanyakan, sebab dalam papan informasi yang tertera pekerjaan tersebut merupakan pembangunan baru akan tetapi oleh pemerintah kampung pekerjaan tersebut hanya memperbaiki pembangunan yang telah dibangun tahun sebelumnya.( Tumpang Tindih red ).
“ Rumah saya dilalui Draenase itu, jadi saya tahu betul baru atau lama, dans etahu saya siring itu memang dibangun tahun lalu, dan tahun ini hanya dipoles poles saja, tapi di Palng Proyek dikatkakan bangunan baru, apa ini yang namanya Bangunan Fiktif ya, anggaran ada tapi bangunanya tidak ada, sebab siring itu dibangun tahun lalu,” ujar Sumnber terpercaya RLMG tersebut.
“Udah lama kalau siring nya. Sebelum rabat beton dibangun emang udah dibuat duluan”imbuhnya.
Bukan hanya itu, pada tahap I Anggaran Dana Desa Tahun 2024 Kampung Gunung Baru merealisasikan pembangunan Rabat beton Sepanjang 107 Meter dengan Anggaran Rp.62.178.000 diduga kuat tidak sesuai Spesifikasi sebab pembangunan yang baru saja di serah terimakan dengan pihak kecamatan Gunung Labuhan tersebut telah retak di sisi jalan dan retak di Bagian pertengahannya.
Hal itu juga memicu protes dan pertanyaan dari warga sebab, anggaran yang begitu besar untuk pembangunan jalan kampung namun diduga dikerjakan asal jadi oleh pemerintah Kampung Gunung Baru.
“Kami berharap pembangunan ini dikerjakan sebaik mungkin agar kwalitas terjamin dan dapat dipergunakan dalam waktu panjang, tapi belum genap dua bulan betonnya sudah retak dimana-mana, wajar kana kalau kami menduga proyek ini dikerjakan asal asalan, dan mungkin saja dijadikan ajang untuk memperkaya diri sendiri oleh pihak yang mengerjakan. “imbuh Sumber Radar

“Atas temuan diatas, kami berharap Instansi Terkait dapat melakukan pemeriksaan terhadap realisasi anggaran dana desa Kampung Gunung Baru, agar dana yang dikucurkan dapat dipergunakan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Tetapi kami dengar semua Kampung di Way Kanan ini sudah ada Mou dengan APh sehingga sangat kecil kemungkinnan permasalahan ini, mencuat, atau kalau memaing tidak ada kami minta Pihak Inspektorat Kabupaten Way Kanan dan Tipikor Polres Way Kanan maupun Kejaksaan Negeri Kabupaten Way Kanan.untuk menindak lanjutinya,” ujar Djalal HA SH dari EMMPATI RI.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Kampung Gunung Baru Muhammad Amin mengklaim bahwa pembangunan drainase tersebut dibangun pada tahap 1 tahun 2024.
“Iya mengenai pembangunan itu, sekali lagi saya tegaskan bahwa siring itu dibangun pada tahun ini”katanya di Kantor Kampung Gunung Baru.
Sementara buntuk jalan rabat beton yang juga sudah rusak menurut Kepala Kampung Gunung Baru (Muhammad Amin red ) hal itu lumrah, karena jalan yang dibangunnya sudah terpakai.
“Ya kalau retak atau pecah itu biasa mungkin karna mobil atau karna ulah warga kita tidak tau”sanggahnya. RWK I