Itulah sebabnya tidak ada satu pun koruptor yang ditangkap KPK mengakui perbuatannya dan merasa bersalah. Mereka malah membela diri, “Saya dijebak”, “Saya korban politik”, “Saya dizalimi”, dan kata-kata semacamnya.
Maling saja masih ada yang ngaku bersalah, tapi koruptor tidak. Sebab uang haram membuat setan mampu membuat pelakunya pandai berdalih.
“Saya kan mengambil sedikit, yang lain lebih banyak”, “Saya hanya disuruh atasan”, Ini darurat, nanti saya akan taubat” (nyatanya keterusan dan ketagihan).
Dalam bahasa psikologi, pintar membuat alasan untuk membenarkan perbuatan yang salah disebut dengan rasionalisasi. Sampai akhirnya pelakunya merasa nyaman dalam kesalahan.
Itulah sebabnya kita disuruh bertaqwa. Karena taqwa memunculkan furqon (kemampuan membedakan yang benar dan salah). Sebaliknya, semakin banyak maksiat (termasuk makan uang haram) maka semakin hilang daya furqon-nya.