RADARWAYKANAN.COM.- Blambangan Umpu – Menghindari berbagai kemungkinan terjadinya tindakan kejahatan yang ada di lingkup Polsek Way tuba khususnya dan Way Kanan umumnya, apalagi wa itu buah merupakan daerah perbatasan dengan Kabupaten Oku Timur dan Oku Selatan yang sangat memungkinkan terjadinya berbagai tindak kejahatan, aparat setempat secara rutin melakukan patroli KRYD (kegiatan rutin yang ditingkatkan) pada malam hari, pada titik-titik yang dianggap rawan, baik dengan menggunakan kendaraan maupun dengan berjalan kaki .
Semalam, patroli KRYD Polsek Way tuba dipusatkan dilokasi kegiatan pasar malam, yang dilaksanakan di lapangan sepak bola kampung way pisang Kecamatan Way tuba dengan berjalan kaki dipimpin oleh Aipda M. Sobri bersama personel Polsek Way tuba lainnnya.
Menurut Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang melalui Kapolsek Way Tuba Iptu Boby, bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas sekaligus menciptakan suasana yang aman dan kondusif khususnya di tengah aktivitas masyarakat dan objek vital dan dititik rawan C3 (curat, curas dan curanmor) di seputaran lokasi pasar malam.
” untuk memastikan situasi tetap aman terkendali, kami melakukan patroli malam dengan mengunjungi tempat yang dianggap rawan gangguan kamtibmas, sekaligus dalam kesempatan itu kami memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar, selalu waspada, baik dalam bentuk aktivitas mencurigakan maupun tindakan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.” Ujar Iptu Boby.
Kami berharap kehadiran Polisi di tengah masyarakat, terutama dalam kegiatan patroli malam, bisa membatasi ruang gerak para pelaku kejahatan dan tentunya memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Terpisah masyarakat Blambangan Umpu mengharapkan pihak aparat dari Polres Way Kanan ataupun Polsek Blambangan Umpu untuk dapat menindaklanjuti keresahan mereka akan banyaknya kejadian pencurian getah karet di kebun-kebun mereka, paska naiknya kembali harga karet di pasaran
” Terus terang kami ini asalnya bermacam-macam Pak ada yang dari negeri Agung ada yang dari Kasui dan bahkan ada yang datang dari metro pesawaran ataupun Baturaja hadir di Blambangan Umpu ini membawa anak istri untuk menjadi buruh sadap karet, akan tetapi jadi payah keringat kami menjadi sia-sia saat akan mengumpulkan karet yang kami sudah sadap itu sudah dicuri orang, dan kami sudah berkali-kali ingin menjebak pelaku tetapi pernah terjadi saat akan kami tangkap pelaku membuang tembakan ke udara sehingga kami menjadi takut dan membubarkan diri,” ujar Norman penyadap karet milik Anton yang datangnya dari Baturaja Sumatera Selatan.
Pernyataan Norman dibenarkan oleh Trawang penyadap karet yang datang dari Kecamatan Negeri Agung di mana menurut Trawan, banyaknya pencurian karet itu menambah beban mereka karena setiap malam harus begadang menjaga karet masing-masing agar tidak digondol pencuri.
” Sedih pak.. subuh-subuh sudah bangun mau nyadap padahal paling kami tidurnya jam 2 atau 3 malam kalau tidak demikian karet kayu pasti kena maling mirisnya kami juga bingung kalaupun sudah dapat dan dipukulin nanti malah kami yang kena pasal tetapi kalau tidak demikian pencuri itu akan semakin merajalela,” imbuh Trawan. RWK/RLS
