Musim Hujan Petani Terancam Gagal Panen

Gunung Labuhan (RWK)-Nasib petani sebagai soko guru negara rupanya tak selalu beruntung. Setelah beberapa tempat tanaman jagung yang hampir tidak panen diserang hama ulat kini derita harus dialami kembali oleh mereka.

Potensi hujan yang tidak merata dengan intensitas yang rendah menjadi bencana tersendiri untuk petani dengan sawah tadah hujan, khususnya bagi mereka yang telah menanam benih jagungnya pada awal Nopember lalu hingga 2 pekan tak turun hujan.

Baca Juga  Monitoring & Evaluasi Tahap I Tahun Kampung Donomulyo Anggaran 2023

Seperti yang dialami Endang, warga kampung Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan. Ia terancam merugi jutaan rupiah karena puluhan kilogram benih yang telah ditanam hampir tak memiliki pertumbuhan karena kurangnya air.

“Hampir 20 kg benih jagung yang telah saya tanam, perkiraan dua hektare yan saya tanam namun sudah hampir 2 pekan ini tak turun hujan yang cukup untuk pertumbuhan jagung, saya rasa bukan saya sendiri yang merasakan ink,”ujarnya, Jum’at(13/11).

Baca Juga  Gejala PMK, DPTHP Fokus Terapi

Pihaknya bersama dengan warga lainya menanam jagung saat hujan pertama pada permulaan November. Sejak sejak itu, hujan tak lagi turun.

“Sudah dua minggu tak ada hujan, ini (jagung, red) terancam mati. Semoga saja segera ada hujan. Setidaknya tertolong lah meski tak maksimal,”keluhnya.

Hal serupa dikeluhkan Hitman (40), warga Dusun V Bengkulu Jaya. Ia mengeluhkan iklim yang tidak menentu dan sulitnya hujan. Selain itu, petani yang lain pun merasakan sudah tak punya harapan lagi terhadap tanaman jagungnya yang terlanjur ditanam.

Baca Juga  Karya Jaya laksanakan Penyuluhan serta Pelatihan Pencegahan Stunting Dan Paranting

“Kalaupun hujan saat ini sudah tidak tertolong. Ikhlas saja, ini risiko jadi petani,”ucapnya sembari mengeluh.RWK/KADARSYAH.