Kuasa Hukum Pemerkosaan Dampingi Korban

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Blambangan Umpu.– Ironi memang, ternyata WA ( 12 ) pelajar saah satu SMP di Negara Batin sebelum menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh DD dan DN ( Dua orang warga Kampung Rumbih ) Pakuon Ratu, pernah dicabuli oleh tersangka RH ( Warga Kampung Negara Ratu ) Pakuon Ratu, pada bulan oktober 2021 yang lalu, akan tetapi ia tidak berani bercerita kepada orang tuanya, hal itu terungkap dari penjelesan Adi Wijaya SH, pengacara WA saat dikonfirmasi di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam, saat melakukan Visum korban Pemerkosaan.

“Jadi sebenarnya WA ini sudah pernah di cabuli oleh RH, sebelum di cabuli oleh DD dan DN, akan tetapi ia saat itu takut sehingga tidak bercerita, hingga ahirnya 2 bulan kemudian ia kembali menjadi korban pencabulan, kali ini oleh DN dan DH, waktu diperkosa oleh RH ( warga Kampung Negara Ratu Pakuon Ratu Way Kanan red ), selanjutnya WA kembali menjadi korban pemerkosaan kembali ketika Wa dan 3 rekannya bertemu dengan DD dan DN di Gerbang Kampung Kota Jawa, lalu kedua tersangka (DN dan DD red ), mengancam WA kemudian merudapaksa WA secara bergiliran sementara kedua rekan WA saat itu berhasil melarikan diri.
Mungkin merasa perbuatannya terhadap WA aman, DD dan DN kembali beraksi, kali ini mereka melampiaskan hawa nafsunya terhadap EPM (16) siswi Kelas 2 salah satu SMK di Negara Batin ( bukan SMP red ), di Awal Bulan November ini, yang juga masih saudara sepupu WA, untuk EPM ini diperkosa oleh DD dan DN disaat ia sepulangnya dari menonton Tournament Bulutangkis di Kampung Kota Jawa Negara Batin, kedua pelaku menghadang dan mengancam EPM.

Baca Juga  Penemuan Granat Nanas Di Kampung Bratayudha


“Untuk WA hingga kini masih belum bisa diajak ngobrol karena masih shock dan trauma. Hanya saja setelah mengetahui kalau EPM mengaku dan mengadu ia dengan susah payah menceritakan kalau dirinya juga sudah menjadi korban RH,DN dan DN, “papar Adi yang didampingi Orang tua EPM pada saat memberikan pendampingan terhadap korban EPM yang sedang melakukan visum di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam, Senin (22/11).

Baca Juga  Puluhan Geng Motor Dibekuk

“dari ketiga pelaku, Polisi baru berhasil mengamankan DD sedangkan DN ( Warga Kampung Negara Ratu red ), dan RH warga Kampung Rumbih Masih dalam pencarian Pihak kepolisian, Mari Kita kawal kasus ini bersama sama, kami dan keluarga percaya kepolisian akan dapat mengusut dan mengangkat kedua pelaku, sebab kalau tidak khawatirnya akan ada korban lainya lagi,” imbuh Adi Wijaya SH.

Baca Juga  Tilap Duit Rawat Inap, Dua Honorer RSUD Sukadana Dituntut 16 Bulan Penjara


Terpisah Kepala Sekolah SMP 2 Gisting Jaya, Harisun membenarkan kejadian tersebut dilakukan disekolahnya, hanya saja karena malam hari penjaga sekolah tidak mengetahuinya.


“ Posisi kejadian malam hari, sehingga pejaga sekolah kami tidak tahu, apalAgi memang mungkin para pelaku sudah mengetahui kalau Sekolah kami itu dimalam hari sangat sepi dan jauh dari keramaian,” tegas Harisun. (RWK/Kadarsyah).