Radarwaykanan.com, Negara Batin,- Kepala Kampung Purwa Negara Kecamatan Negara Batin pimpin peresmian jembatan hasil swadaya masyarakat petani sawit di Kampung setempat.
“Hari ini kami meresmikan jembatan yang merupakan hasil swadaya masyarakat petani sawit,” ucap Edi Purwanto selaku kepala kampung Purwa Negara.
Pada kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan ada beberapa alasan penundaan peresmian jembatan yang mulai dibangun sejak 2023 tersebut.
“Sedikit saya ulas, bahwa di tahun 2023 mengapa belum diresmikan, karena posisi jembatan ini tanahnya masih longsor dan tidak layak untuk diresmikan,kondisi inipun sudah kita ketahui bersama, dan ditahun 2024 kita selesaikan Talut yang bersumber dari dana desa. Sedangkan badan jembatan merupakan hasil swadaya petani sawit kampung Purwa Negara. Ditahun 2024 juga sudah mulai adanya asumsi negatif, maka saya percepat peresmiannya pada hari ini,” tuturnya.
Edi menuturkan, bahwa nominal swadaya yang diberikan sudah melalui musyawarah kelompok petani sawit plasma yang ada di kampung Purwa Negara. Dari penjelasan yang Edi sampaikan pada sambutannya, dirinya berharap tidak ada lagi simpang siur maupun propaganda yang terjadi di masyarakat.
“Hal ini juga saya lakukan untuk menepis kabar buruk, maupun simpang siur yang terjadi di masyarakat terkait pembangunan jembatan ini. Mulai hari ini, saya berharap masyarakat bisa hidup rukun kembali tanpa adanya propaganda yang tidak ada tanggung jawabnya. Maka dari itu, saya ceritakan terlebih dahulu kenapa bisa sampai jembatan ini terbangun, yang pertama saya menuntut pihak plasma untuk membangun jembatan. Dikarenakan dulu yang nyedot sungai itu pihak plasma. Rupanya, dikembalikan ke petani, kalo mau Ngajukan bangunan itu harus mengajukan pinjaman. Sesuai mekanisme yang sudah dilalui dulu. Sehingga kita, musyawarah TPK dan kelompok petani sawit, hasil musyawarah sepakat mengajukan pinjaman Rp. 500.000/ Hektar untuk pembangunan jembatan. Langsung pengajuan, dan pengajuan itu dijadikan satu dengan pinjaman lebaran, sehingga timbullah nominal RP. 1.500.000. Yang 1 juta/Hektar itu diberikan ke petani dan yang 500 ribu untuk bangunan jembatan ini. Knapa hal ini baru dibuka, bukan karena ada yang lapor bapak/ibu. Bahkan dibalai kampung maupun di masyarakat sudah sebagian saya ceritakan,”
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan “Pembangunan swadaya ini patut kita syukuri bersama, dan mudah-mudahan menjadi ladang amal bapak/ibu sekalian yang telah ikut andil dalam pembangunan ini,” pungkasnya.RWK/JONI