Radarwaykanan.com, Negeri Besar,- Harga elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kecamatan Negeri Besar, tembus hingga Rp. 33.000 per tabung. Lonjakan harga LPG bersubsidi ini disebabkan kelangkaan di pangkalan.
Akibatnya, beberapa warga terpaksa menggunakan alternatif lain sebagai bahan bakar. Farida, ibu rumah tangga di Kampung Sri Basuki Kecamatan Negeri Besar mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayahnya.
Ia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke Kampung tetangga untuk bisa mendapatkan gas elpiji berusbsidi. Ketika dapat pun, harga gas melon itu cukup mahal. Padahal harga normal sesui HET yakni Rp. 25.000 per tabungnya.
“Yang jual eceran, per tabungnya harganya bervariasi mulai dari sekitar Rp. 30.000-Rp. 35.000. Sudah harganya segitu, terus susah didapat,” kata Farida.
Ibu tiga anak ini mengatakan, sudah sebulan terakhir ini gas 3 kilogram mulai langka di wilayahnya. Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu gas subsidi itu. Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langgananya di wilayah itu selalu kehabisan stok. Ia dan warga lainya terpaksa sering menitipkan tabung kosongnya di tingkat pengecer hanya untuk mendapatkan satu tabung. Ketika dapat pun, harganya cukup mahal.
Meski langka dan harganya mahal, namun Farida tetap berupaya untuk mendapatkan gas elpiji subsidi kendati di luar wilayah meski harus adu cepat dengan konsumen lain. “Sekarang kalau nggak pesen dulu atau cepet-cepetan, pasti tidak kebagian,” tuturnya. RWK/JONI