2 Tahun Saldo kosong melompong Pendamping PKH?

Umum0 Dilihat

RADARWAYKANAN.COM, GUNUNG LABUHAN- Sudah dua Tahun lamanya, salah seorang Penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Suryani (28) Warga Kampung Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan, Way Kanan mengeluh akibat mengalami saldo kosong.

Kekosongan saldo tersebut bukan berarti tidak dilaporkan kepada pendamping PKH setempat, namun sudah berkali-kali terhitung 3 kali lebih. Naas tidak ada progres sama sekali. Bahkan kartu ATM PKH Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah usang akibat digesek terus menerus tetapi nihil. Sehingga dipertanyakan kapabilitasan para pendamping menangani problematika ini.

Baca Juga  Menuju Kualitas Unggul : Institut Al-Ma’arif Way Kanan Mengikuti Workshop Penyusunan SPMI

Padahal Suryani sendiri. Ditinjau dari faktor kelayakan memang wajar mendapatkan bantuan pemerintah itu. Dari tempat tinggal saja, ia dan suami harus menumpang di rumah tetangga yang jauh dari kelayakan. Pendapatan sehari-hari dari buruh harian. Kalau tidak, Ibu dua orang anak ini tidak makan. Hidup serba dalam kekurangan. Jangankan bantuan pemerintah, uluran tangan Darmawan saja layak diterima keluarga tersebut.

Baca Juga  Tiga Kepala Kampung dan Camat Pakuan Ratu Terima Penghargaan Anubhawa Sasana

“Saya sudah malu. Berkali-kali menggesek ATM PKH itu, tetapi kosong melompong dua tahun belakangan ini. Ketika disampaikan kepada pendamping setempat, selalu mengatakan sabar namun hingga saat ini menunggu kesabaran tersebut kandas. Lalu kami musti mengadu kepada siapa kalau bukan ke pendamping PKH,”keluh Suryani kepada Wartawan koran ini, Minggu, (14/08)

Sebenarnya bukan saya sendiri, Lanjut Suryani. ada beberapa rekannya mengalami nasib yang sama.

Baca Juga  Kampung Bandar kasih Bagikan Beras CPP Bagi 169 Penerima

“Kemarin saja ada yang menangis karena kesal akibat diberi harapan palsu. Diumumkan akan mengambil bantuan (PKH.red) tetapi kosong lagi dan lagi.Bantuan tersebut sangat kami harapkan ditengah ekonomi sulit saat ini,”ujarnya.

Ditanya soal problematika tersebut. Koordinator PKH Kabupaten Pebri, S.H.,M.H, melalui Via WhatsAppnya tidak memberikan komentar apa-apa padahal pesan yang disampaikan sudah dibaca. Bahkan saat ditelpon, Pebri tidak merespon dan menolak panggilan tanpa konfirmasi.RWK/OKSI.