Pakuan Ratu RWK, – Pelestarian sejarah dan tradisi Lebaran Ketupat di kalangan masyarakat Suku jawa sudah terbentuk sejak lama.
Orang Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran, seperti Idul Fitri dan Lebaran ketupat.
” Dalam kegiatan tersebut Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal, sedangkan untuk Lebaran ketupat adalah satu minggu setelahnya, tepatnya pada 8 Syawal.
Tradisi Lebaran ketupat di kalangan masyarakat jawa/kejawen di Seputaran Kecamatan Pakuan ratu khususnya Kabupaten Waykanan, diselenggarakan pada hari ke delapan, bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari. seperti yang sedang di rayakan hari ini’ pada Senin (9/05/2022).
“Dalam pelaksanaan Lebaran ketupat tersebut, Aziz Menyampaikan beberapa pengertian tentang lebaran ketupat yang sedang dilaksanakan. Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah 6 Hari di bulan Syawal.
” Lantas sejarah Lebaran ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah satu dari sembilan wali atau Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa Saat itu, tutur nya’
Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah Bakda kepada masyarakat Jawa, Bakda Lebaran, dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran dimulai dari prosesi pelaksanaan salat Ied satu Syawal hingga tradisi saling kunjung dan memaafkan sesama muslim.
Sementara Bakda Kupat dirayakan seminggu sesudah Lebaran. Saat Lebaran Ketupat, masyarakat muslim Jawa umumnya membuat ketupat, yaitu jenis makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong, kemudian dimasak. Setelah masak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua. untuk Santapan Lebaran Tujuan dan makna Lebaran Ketupat Tujuan dan makna Lebaran Ketupat adalah sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang. Salah satu daerah yang melestarikan Lebaran Ketupat di wilayah masing masing jelas,nya’ RWK, Azhari.