Gunung Labuhan RWK- Masyarakat Se-Gunung Labuhan merasa resah kendati arus listrik yang rentan mati, dari 1 kali 24 Jam bisa hitungan jam saja yang listriknya hidup. Situasi seperti ini membuat masyarakat setempat resah, gundah dan gelisah karena banyaknya kebutuhan yang tersendat akibat arus listrik yang rentan mati.
Hal ini membuat masyarakat pada umumnya melayangkan dugaan terhadap PLN seolah menjadi aji mumpung bagi Pihak mereka seolah menjadi kesempatan tersendiri. Karena situasi yang rentan hujan, dugaannya dengan keadaan itu menjadi target mereka untuk mematikan arus listrik
Keluhan ini sangat terlihat sekali dari euforia yang timbul di tengah-tengah masyarakat, karena akan banyaknya kebutuhan yang tersendat akibat ini.
Salah seorang warga, Aslina (45) Warga setempat mengeluhkan hal ini karena aktivitasnya tersendat, pasalnya sejak kemarin ia menanak nasi saja sudah manual (pakai tunggu red) dan ini sangat menyita waktu karena harus disiapkan dengan baik.
“Saya menunggu arus listrik tak kunjung hidup, jadi aktivitas dapur saja sedikit sulit dan menyita waktu,” Ungkapnya.
Hal yang senada dikeluhkan oleh Widi seorang pelajar tingkat menengah pertama, pasalnya hal ini terjadi kendati Handphonenya yang mudah lowbet namun harus dituntut untuk melakukan belajar via daring dari pihak sekolahnya.
“Karena Listrik yang rentan mati, jadi handphone saya lowbet sehingga aktivitas belajar saya terbangkalai, karena tugas semuanya melalui online yang harus dikirim via WhatsApp, selain itu juga akibat listrik yang mati signal (jaringan red) juga tersendat dan ini sangat membuat hati saga gundah,” Pungkas Widi.RWK-OAF