[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Berita Suara"]
Gunung Labuhan (RWK) -Masyarakat Tiuh Balak II, Kecamatan Gunung Labuhan,Kabupaten Way Kanan, kecewa dengan pembangunan jalan rabat beton yang menggunakan Dana Desa. Pasalnya, jalan rabat beton tersebut baru 2 tahun tidak meninggalkan sisa dan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar Way Kanan jalan rabat beton di Dusun III yang dibangun menggunakan DD 2018 , sepanjang 350 meter.
Dengan kondisi jalan yang telah ambruk dan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi membuat masyarakat sekitar kecewa.
“Kami bersyukur jalan ke kebun dan penghubung dari dusun III dan dusun IV di bangun, tapi jangan asal jadi seperti ini”ujar SF (42) warga sekitar,Kamis (31/12).
Hal senada dikatakan oleh seorang warga yang tidak ingin disebut nama nya mengatakan,jalan tersebut belum beberapa tahun telah terkikis air sedangkan kendaraan yang bermuatan lebih jarang melintas di jalan tesebut.
“jalan itu kan baru 2 tahun udah abis terkikis oleh air hampir tudak menginggalkan bekas,sedangkan mobil yang melintas hampir tidak pernah dilalui”keluhnya.
Dijelaskannya, anggaran pembangunan jalan rabat beton menggunakan DD yang merupakan uang rakyat. Sehingga masyarakat ikut bertanggung jawab mengawasi dalam pengelolaan dana desa tersebut.
“Kami ikut mengawasi dalam pengelolaan DD, termasuk dalam penggunaannya,”kata dia.
Lebih Lanjut dirinya mengatakan bahwa rabat beton tersebut yang swharus nya menggunakn besi namun itu tidak bahkan hampir tidak menyisakan bekas rabat beton. “saya setau saya rabat beton itu menggunkan besi namun ini tidak”ungkapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh mantan seketaris kampung Tiuh Balak II Aliyansah bahwa pembangunan tersebut milik Hairi pada tahun 2018 yang kini menjabat sebagai pejabat kepala kampung Sukarame namun dirinya (Aliansyah red) telah di hentikan oleh Kepala kampung Tiuh Balak II semenjak dirinya (Awaldin red) menjabat sebagai kepala kampung pada tahun 2019
“iya itu pembangunan ketika saya masih menjadi seketaris kampung dan memang itu milik pak Hairi,setelah pak Awal menjadi kepala kampung saya di berhentikan”tuturnya melalui via telepon seluler
Namun,ketika hendak ditemui oleh Radar Way Kanan mantan seketaris kampung Tiuh Balak II menolak dan mengatakan dirinya tidak punya urusan lagi.
“gak bisa bang saya gak punya urusan lagi karna saya bukan sekdes lagi”tambahnya.
Terpisah kepala kampung Tiuh Balak II Awaldin mengakatakan bahwa bangunan tersebut masih kepemimpinan Pejabat kepala kampung Tiuh Balak II tahun 2018 Hairi “itu masih zaman nya pak PJ Hairi”ucapnya.
Masih kata Awaldin dirinya melarang untuk memberitkan jalan tersebut.
“Jangan lah gk enak sama pak marwan bos biar aja….rabat beton kayak gitu”ujarnya.
Sementara itu, mantan Pejabat Kepala Kampung Tiuh Balak II Hairi hingga berita ini ditulis belum bisa di hubungi bahkan Whatsapp Radar Way Kanan pun diblokir.RWK/KDR