Kecamatan Umpu Semenguk – Bahan bakar gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) yang harganya masih disubsidi pemerintah, mengalami kelangkaan di sejumlah pangkalan di kabupaten Waykanan. Hal ini terjadi karena pihak Pertamina mengurangi pasokan ke setiap pangkalan di daerah ini.
“Sudah satu minggu ini sulit mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg di pangkalan karena stoknya kosong. Saya sudah mendatangi sejumlah pangkalan gas 3 kg, tapi tidak mendapatkan bahan bakar ini karena stoknya kosong,” kata nur , salah seorang ibu rumah tangga warga negeri baru Kabupaten wayakanan, jum’at (06/11/2020).
Ia mengatakan, hampir sebagian besar pangkalan gas elpiji 3 kg di kecamatan Umpu Semenguk, saat ini tidak memiliki stok bahan bakar untuk rumah tangga tersebut, karena pasokan dari Pertamina tidak lancar. Akibarnya, warga terpaksa membeli di warung terdekat dengan harga Rp 26.000/tabung.
Padahal, harga gas elpiji 3 kg subsidi di pangkalan hanya Rp 18.000/kg, tapi karena persedianya tidak ada, maka warga terpaksa membeli di warung meski harganya mahal Rp 26.000/tabung.
“Saya terpaksa membeli gas di warung Rp 25.000/tabung karena saya membutuhkan bahan bakar ini untuk masak di rumah,” kata Iskandar.
Hal ini di ungkapkan, seorang pedagang martabak di depan Alfamart Negeri Baru. Ia mengaku sejak dua pekan ini sulit mendapatkan gas di pangkalankarena stoknya kosong, sehingga dirinya terpaksa membeli gas elpiji 3 kg di warung dengan harga Rp 26.000/tabung.
“Saya terpaksa membeli gas 3 kg di warung setempat sehaerga Rp 26.000/tabung, karena bahan bakar tersebut sangat dibutuhkan untuk memasak martabak. Jadi, meski harganya mahak tetap dibeli. Yang penting bisa menjual martabak,” ujarnya.
Bambang berharap masalah kelangkaan gas elpiji di kabupaten Way kanan , segera diatasi, karena masalah ini sangat dikeluhkan masyarakat kalangan menengah kebawah. Sebab, bahan bakar ini paling banyak digunakan orang tidak mampu alias miskin ujur nya.Rwk-Dhendy/fijar