[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Gunung Labuhan, RWK- Akibat harga sawit merosot menyentuh angka Rp. 1.100 per Kilogram di Way Kanan. Membuat pengepul mogok membeli, sehingga membuat perekonomian petani kalang kabut, Jum’at, (20/05)
Dampak tersebut tak hanya dialami petani saja. Namun pengunduh dan tukang ojek yang biasanya ikut memanen, terpaksa mengeluh tidak mendapat tarikan.
“sudah sepekan ini kami tidak mendodos (mengunduh sawit.red). padahal pekerjaan ini sudah menjadi mata pencaharian utama kami kalau terus-terusan seperti ini kami harus bagaimana dan bergantung kepada siapa, apalagi sudah banyak hutang sama bos,” kata Tukiman tukang unduh sekaligus tukang ojek sawit wilayah Kecamatan Gunung Labuhan.
Pernyataan Tukiman tersebut dibenarkan Bakir Petani sawit Bengkulu Jaya. Dirinya mengaku sepekan ini, sawitnya telah membusuk akibat tidak di unduh, dengan berbagai alasan pengepul yang berlantaran tidak di mengambil sawit miliknya. Dengan alibi lapak tutup dan lain sebagainya.
“kelompok kami memang sudah berlangganan dengan satu pengepul. Sepekan ini memang mereka (pengepul) tidak masuk di lapak, akibatnya, tidak hanya saya sendiri banyak petani lainnya yang mengeluh karena buah sawit di kebun tidak diunduh karyawan yang telah biasa mengunduh, hal ini membuat kami sangat rugi meskipun harga murah tapi itu gantungan kami,” keluh Bakir.RWK/Oksi