Blambangan Umpu (RWK), – Gonjang ganjing sengketa lahan antara PT.BMM dengan masyarakat adat kampung gunung sangkara terus berlanjut. Hari ini puluhan masyarakat adat kampung gunung Sangkaran mendatangi kantor PT.BMM yang berlokasikan di kecamatan Blambangan Umpu, untuk kembali menyerahkan surat peringatan terhadap PT.BMM.
“Surat peringatan kami hari ini bukan tanpa alasan, dimana sebelumnya kami juga telah melayangkan surat peringatan terhadap PT.BMM yang mana surat peringatan hari ini memuat beberapa poin, diantaranya terkait penyelesaian lahan dan tidak lagi melaporkan Masyarakat secara individual seperti yg mereka lakukan kepada Eeng dkk dan kami minta agar surat peringatan kami dapat pertimbangan kan oleh perusahaan sebelum konflik semakin memanas,”ujar Jumadi,mewakili masyarakat adat kampung gunung Sangkaran saat dikonfirmasi Radar Way Kanan.
Hal senada juga di sampaikan Dumas, masyarakat adat kampung Gunung Sangkaran, dimana kegiatan hari ini selain memberikan surat peringatan kami juga memasang portal secara permanen untuk menghentikan lalu lalang kendaraan PT.BMM di wilayah kampung Gunung Sangkaran yang kini di caplok oleh PT.BMM secara sepihak.
“Saya harap konflik agaria antara PT.BMM dengan masyarakat adat kampung gunung sangkara dapat menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Way Kanan dan DPRD Waykanan, karena kami masyarakat tidak akan pernah menyerah untuk melakukan perlawanan terhadap PT.BMM meskipun nyawa sekalipun yang menjadi taruhannya.”Tegas Dumas.
Terpisah, Kepala kampung gunung sangkaran Juanda sangat menyesalkan sikap PT.BMM yang semakin sewenang-wenang untuk melaporkan Eeng cs dkk tanpa di dukung oleh bukti dan fakta.
“Atas nama masyarakat adat kampung gunung sangkara, kami meminta agar pihak kepolisian (Polres Waykanan Red) agar dapat melihat duduk persoalan konflik berdasarkan bukti dan fakta. untuk di ketahui, konflik agaria PT.BMM dengan masyarakat adat kampung tua gunung Sangkaran, dimana dengan adanya wilayah kampung tua gunung Sangkaran yang di kuasai sepihak oleh PT.BMM oleh karena itu dapat kami pastikan tidak ada negosiasi antara kami dengan PT.BMM konflik akan terus berlanjut karena baik pemerintah dan masyarakat adat kampung tua gunung akan terus melakukan perlawanan terhadap PT.BMM hingga tanah Ulayat adat kampung gunung sangkara dikembalikan.”imbuhnya (RWK/Alba)