[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Banjit (RWK)– Kegiatan ibu-ibu PKK dusun 3 campang lapan kecamatan banjit Kabupaten way kanan mengolah bahan singkong menjadi oyek Senin( 08/03/)
Akhir-akhir ini, segala hal berbau tradisional kembali digemari, termasuk Oyek alias Tiwul, makanan tradisional berbahan dasar singkong. Kini, nasi Oyek alias Tiwul banyak dijajakan di pasar tradisional.
Oyek yang berbahan dasar singkong ini lazim disajikan dengan piring yang terbuat dari daun pisang. Butiran oyek berwarna coklat kehitaman mengkilat itu lantas ditaburi dengan ampas kelapa muda.
Selain itu, nasi oyek pun bisa menjadi pengganti nasi. Adapun lauk, bisa dipilih berdasar selera. Bisa ayam goreng atau tempe.
Menurut TP PKK campang lapan Ibu Suryani, saat ini belum ada pembuatan Oyek skala besar. Produksi Oyek masih dilakukan dengan cara tradisional.
Proses pembuatannya, singkong dipotong-potong dengan ukuran sedang. Lantas, singkong yang sudah dipotong itu direndam sekitar sepekan.
Singkong yang sudah bertekstur lembut itu kemudian dijemur hingga kering dengan tampah atau tampir. Saat sudah kering, singkong sudah siap ditumbuk atau digiling menjadi Oyek.
Agar siap saji, Oyek tersebut harus dikukus agar matang. Selanjutnya, bisa dikonsumsi. Pengeringan juga berfungsi agar Oyek bisa disimpan dalam jangka lama sebagai persediaan.
Dia pun menjelaskan, sebagian warga sudah menanam singkong pada musim penghujan sebagai persediaan makanan di musim kemarau.
Ada pula yang menyimpannya dalam bentuk singkong yang sudah dikeringkan. Singkong kering siap masak ini disebut Gaplek. Dalam keadaan kering, Gaplek bisa disimpan berbulan-bulan, bahkan tahunan,tutupnya.RWK/HABIBI A.P