[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Pakuan Ratu RWK – Memasuki musim tanam tahun ini, sejumlah petani di wilayah Kecamatan Pakuan ratu Kabupaten Waykanan mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Pasalnya, pedagang tidak menyediakan pupuk bersubsidi jenis urea sejak sepekan terakhir. Sehingga, petani kesulitan untuk membeli pupuk pada tanaman padi.
Salah seorang petani di Kecamatan Pakuan ratu Amir menyebutkan kelangkaan pupuk itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas hasil panen Dan bisa mengancam petani padi pada musim panen ini’ .
“Jika dalam satu hektar hasil panen mencapai tujuh ton, bisa jadi hanya empat ton, disebabkan kekurangan pupuk bersubsidi.
“Untuk beli yang non subsidi itu mahal bisa mencapai Pupuk Orea Rp 145.000, – 150.000, Pupuk Sp36 Rp 160.000 – 170.000, Pupuk poska Rp 165.000 – 170.000, pupuk NPK Mutiara 370.000, /sak,” itupun Jenis orea langka katanya pada hari ini” (7/12).
Bagi petani yang kurang mampu, sambung Amir, harga itu sangat mahal dan memberatkan. Sehingga pupuk bersubsidi menjadi kebutuhan utama petani, namun dari kelangkaan tersebut pupuk non subsidi pun jenis orea menjadi keluhan masyarakat.
Sementara ini, setelah terkonfirmasi oleh Media Radar Way kanan melalui Via Telpon/ Wa’, Distributor dan beberapa agen pupuk di wilayah ataupun luar wilayah” menyebutkan Kemungkinan kuota produksi pupuk Non subsidi dan bersubsidi berkurang dibandingkan tahun lalu, dan kelangkaan tersebut menyebabkan kenaikan harga,” ujarnya.
Kemungkinan Pengurangan pupuk bersubsidi itu sesuai data yang diberikan pemerintah pusat lewat Kementerian Pertanian RI.
“PIM itu hanya menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai pesanan pemerintah. Dan yang tersedia hanya dengan jumlah yang ditentukan,” tutupnya.(RWK/Azhari).