Pertashop “Minim Peminat”

Umum49 Dilihat

Blambangan Umpu (RWK)- Setelah dilakukan Sosialisasi Petunjuk Teknis Program Pertashop di tingkat Kecamatan dan Kampung-Kampung di Kabupaten Way Kanan hasil kerjasama Kemendagri dengan PT Pertamina (persero), guna mendorong Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) untuk memanfaatkan peluang kemitraan bisnis Pertashop, yang merupakan program dari Pertamina masih minim peminat, hal itu dikarenakan kan tingginya modal awal yang harus dikeluarkan.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung melalui Kasi Kelembagaan Sosial Budaya UEM Kampung TTG Ali Kandar, “bahwa Sejauh blm ada informasi kampung yang bersedia, tapi kami juga coba tembuskan melalui Dinas Koprasi dan UMKM siapa tau ada yang minat, hal ini di karenakan tingginya Modal yang Harus di keluarkan.”tegas Ali

Baca Juga  Ini Bocoran UMP Lampung 2024 Hasil Rapat Dewan Pengupahan, Segini Naiknya

Pertamina sendiri menyediakan tiga pilihan kelas pertashop, yaitu pertashop Gold dengan Modal awal Rp.250.000.000 dengan produk ritel pertamax, dexlite, elpiji non subsidi dan pelumas.
Dan pertashop Platinum dengan modal awal Rp.417.000.000 dengan produk ritel pertamax, dexlite, elpiji non subsidi, pelumas, produk UMKM dan outlet pulsa.
Sedangkan pertashop Diamond dengan modal awal Rp.570.000.000 dengan produk ritel pertamax, dexlite, elpiji non subsidi, pelumas, produk UMKM, outlet pulsa, minimarket dan warung kopi.

Baca Juga  Polres Way Kanan Lakukan Pemotongan Hewan Kurban 4 Ekor Sapi dan 5 Ekor Kambing

Pertashop (Pertamina shop) adalah outlet Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi (pertamax/dexlite) LPG non subsidi dan Pertamina produk ritel yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lainnya.

Masih menurut Ali, “kendala terbesar yang mungkin saja terjadi adalah modal awal, Tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar, kalaupun ingin di anggarkan dari dana desa itu tidak memingkin kan, satu-satu nya cara dengan memanfaatkan PT, Koprasi, CV atau pun Toke yang ada di kampung, itupun jika mereka bersedia
Sementara kondisi pandemi mengharuskan Kampung untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka pencegahan maupun penanganan dampak virus Covid 19.”pungkasnya. RWK/ALBA.