[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Gunung Labuhan, RWK- Dalam upaya pencegahan stunting, yang merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Way Kanan, Lampung. Bersinergi dengan Penyuluh Agama IslamĀ (PAI) KUA Kecamatan Gunung Labuhan mengadakan kegiatan Pembinaan Kesehatan Reproduksi dan Stunting bagi Calon Pengantin di Wilayah Kecamatan Gunung Labuhan, Selasa, (23/11).
Kegiatan yang memiliki tujuan guna memberikan pemahaman kepada para remaja putra dan putri tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting itu, di Fasilitator oleh, Rosdiyana, S.KM.,M.M Kasi Ketahahan dan Kesejahteraan Keluarga DP3AP2KB) Way Kanan, Puspa Dewi Y Tenaga Kesehatan Puskesmas Gunung Labuhan dan Khaeirul Huda Abm, M.Pd Koordinator Penyuluh Agama Islam KUA Gunung Labuhan.
Berlangsung di Kampung Bengkulu Jaya dan Gunung Baru, dengan mengusung Tema “Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Stunting Bagi Calon Pengantin”. Rosdiyana, S.KM.,M.M mengatakan, pencegahan terhadap stunting serta menjaga Kesehatan Reproduksi (Kespro) itu sangat penting dan perlu disosialisasikan sejak dini guna memberikan edukasi yang baik.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada calon pengantin tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting, yang sekaligus juga memberikan sosialisasi UU Perkawinan tentang usia kawin dan pendewasaan usia perkawinanan sejak dini,”jelasnya.
Sementara, Puspa Dewi Y selaku Fasilitator kedua dari Tenaga Kesehatan Puskesmas Gunung Labuhan, secara gamblang menjelaskan, pencegahan Stunting menurutnya perlu dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum menikah. Hal tersebut perlu dipersiapkan dengan baik serta terprogram, termasuk Kesehatan Reproduksi (Kespro) musti dijaga dengan cara pola hidup sehat.
“Sebelum menikah, kondisi perempuan (calon ibu) harus sudah baik. Untuk itu, kami juga ingin mencegah terjadinya stunting sejak sebelum terjadinya pernikahan, ayolah bagi yang ingin menikah, dianjurkan untuk konsultasi kesehatan di pusat kesehatan, sebab merupakan suatu hal yang fundamental untuk mempersiapkan dan mengecek Kesehatan Reproduksi. Hal ini guna mencetak calon generasi yang sehat (terbaik),”ujar Puspa, selasa, (23/11) sembari menyampaikan Gizi seimbang yang terpenuhi mempengaruhi indeks masa tumbuh, terutama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pertumbuhan guna mencegah Stunting.
“Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap stunting diantaranya yakni, kawin di usia muda, anemia serta kondisi Ibu yang kurang gizi juga berpotensi melahirkan anak stunting, oleh sebab itu perlu secara detail diperhatikan sejak dini secara kesehatan,” lanjutnya
Pada kesempatan yang sama, Khaeirul Huda, selaku Koordinator Penyuluh Agama Islam, KUA Gunung Labuhan mengatakan, sinergitas antara pihaknya dengan kesehatan terhadap pembinaan bagi calon pengantin merupakan kolaborasi yang baik untuk saling melengkapi.
Disisi lain, perkawinan, menurutnya bukan hanya sekadar sebagai pemuas kebutuhan biologis semata, akan tetapi jauh dari itu adalah untuk melaksanakan sunnah Rasulullah SAW yang terdapat ladang pahala didalamnya, oleh sebab itu perlu dilakukan persiapan yang baik dari segi kesehatan dan syariatnya
untuk menciptakan keluarga yang Sakinah Mawadah Warahmah serta menciptakan generasi yang terbaik.
“Kalau di KUA itu ada namanya Kursus Calon Pengantin (Suscatin) yang merupakan program Kementerian Agama dari pusat hingga bawah, guna pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan, dalam waktu singkat kepada Calon Pengantin (Catin) tentang kehidupan berumah tangga,”pungkasnya. (RWK/OAF).